Soloraya
Jumat, 20 September 2013 - 16:00 WIB

SERANGAN HAMA TIKUS : Lagi, Tanaman Jagung di Tulung Diserang Tikus

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu petani asal Kopat Gede, Gedong Jetis, Tulung, Harno, 58, menunjukkan jagung yang telah dimakan tikus, Jumat (20/9/2013). (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN--Hama tikus masih menjadi ancaman serius bagi petani yang menanam jagung di Gedong Jetis, Tulung. Petani tidak bisa berbuat banyak menghadapi serangan hewan pengerat itu.

Pantauan solopos.com, di salah satu sawah yang ada di Kopat Gede, Gedong Jetis, cukup banyak buah jagung yang terkelupas kulitnya. Bahkan, ada  banyak buah jagung yang tinggal separuhnya di batang tanaman.
Menurut keterangan pemilik sawah, Harno, 58, tanaman jagung miliknya telah diserang hama tikus sekitar awal September. Hama tikus telah menyerang tanaman jagung miliknya saat berusia 40 hari.

Advertisement

“Tikus menyerang tanaman jagung yang ada di bagian selatan,” jelasnya kepada solopos.com di lokasi, Jumat (20/9/2013). Pada musim tanam kedua ini, dia menanam jagung sekitar 4.000 meter persegi.

Meski demikian, dia tidak bisa memastikan luas lahan yang telah diserang tikus saat musim tanam jagung kedua ini. “Sampai saat ini tidak tahu luas yang diserang, tapi tanaman jagung bagian selatan hampir semuanya dimakan tikus,” imbuhnya.

Menurutnya, hama tikus memakan buah jagung dengan cara memanjat batangnya. Bahkan, tikus juga mematahkan batang untuk bisa memakan jagung yang berada di atas.

Advertisement

Pada musim pertama, tanaman jagung miliknya juga diserang hama tikus. Total luas lahan yang diserang pada musim tanam pertama bahkan mencapai 50%. “Panen kemarin hanya bisa menghasilkan Rp2,75 juta. Dalam kondisi normal, padahal bisa menghasilkan Rp5,5 juta,” ungkapnya.

Dia mengaku resah dengan adanya serangan hama tikus tersebut. Harno tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi serangan hama tikus tersebut.

“Selama ini kami juga belum pernah melakukan gropyokan terhadap tikus,” jelasnya. Dia dan sejumlah petani lain juga enggan menggunakan semacam racun tikus. Pasalnya, mereka trauma lantaran tikus mengamuk setelah diberi racun tikus.

Advertisement

Sementara, Kepala Desa Gedong Jetis, Gatot Sasongko, membenarkan adanya hama tikus yang masih menyerang tanaman jagung milik petani di daerahnya. Dia juga telah menerima keluhan sejumlah petani jagung yang mengaku diserang hama tikus.

Pihaknya mengaku telah menerima imbauan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten supaya segera mengambil obat untuk memberantas hama tikus. “Namun, banyak petani yang tidak mau mengambil obat karena takut serangan tikus bertambah,” paparnya kepada solopos.com di lokasi, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif