KLATEN–Dinas Pertanian (Distan) Klaten menyiapkan 100 sak racun untuk membasmi tikus yang memakan padi di beberapa kecamatan. Racun yang digunakan yakni jenis racun tiram.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Koordinator Pengedalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian Klaten, Sunarno, mengatakan 100 sak racun itu terdiri atas 90 dus. Satu dus racun berisi 100 racun berbentuk mirip peluru. “Peluru-peluru itu nanti dimasukkan ke lubang-lubang jalan tikus yang biasanya berada di pinggir-pinggir galengan,” jelas Sunarno saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/6/2012).
Setelah dibasmi menggunakan racun tiram, beberapa pekan kemudian tanaman padi bisa tumbuh normal kembali.
Sunarno mengungkapkan, tikus telah menyerang lahan padi di berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Cawas (17 ha), Kecamatan Trucuk (19 ha), Kecamatan Karangnongko (5 ha), Kecamatan Ceper (2 ha), Kecamatan Pedan (12 ha), Kecamatan Karangdowo (35 ha), Kecamatan Juwiring (2 ha), Kecamatan Wonosari (1 ha), Kecamatan Delanggu (49 ha), Kecamatan Polanharjo (2 ha), Kecamatan Karanganom (6 ha) dan Kecamatan Tulung (2 ha).
Ia menegaskan, pembasmian tikus hingga kini masih digencarkan di daerah tersebut. Sebelumnya, sejumlah petani di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan melakukan gropyokan untuk membasmi tikus.