Soloraya
Minggu, 10 Juni 2012 - 21:14 WIB

SERANGAN TIKUS: 100 Sak Racun Disiapkan untuk Basmi Tikus

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GROPYOKAN TIKUS–Sejumlah petani di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan, Klaten, melakukan gropyokan membasmi tikus bersama di sejumlah area persawahan di desa tersebut, Jumat (8/6/2012) pagi. (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

GROPYOKAN TIKUS–Sejumlah petani di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan, Klaten, melakukan gropyokan membasmi tikus bersama di sejumlah area persawahan di desa tersebut, Jumat (8/6/2012) pagi. (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Dinas Pertanian (Distan) Klaten menyiapkan 100 sak racun untuk membasmi tikus yang memakan padi di beberapa kecamatan. Racun yang digunakan yakni jenis racun tiram.

Advertisement

Koordinator Pengedalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian Klaten, Sunarno, mengatakan 100 sak racun itu terdiri atas 90 dus. Satu dus racun berisi 100 racun berbentuk mirip peluru. “Peluru-peluru itu nanti dimasukkan ke lubang-lubang jalan tikus yang biasanya berada di pinggir-pinggir galengan,” jelas Sunarno saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/6/2012).

Setelah dibasmi menggunakan racun tiram, beberapa pekan kemudian tanaman padi bisa tumbuh normal kembali.

Sunarno  mengungkapkan, tikus telah menyerang lahan padi di berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Cawas (17 ha), Kecamatan Trucuk (19 ha), Kecamatan Karangnongko (5 ha), Kecamatan Ceper (2 ha), Kecamatan Pedan (12 ha), Kecamatan Karangdowo (35 ha), Kecamatan Juwiring (2 ha), Kecamatan Wonosari (1 ha), Kecamatan Delanggu (49 ha), Kecamatan Polanharjo (2 ha), Kecamatan Karanganom (6 ha) dan Kecamatan Tulung (2 ha).

Advertisement

Ia menegaskan, pembasmian tikus  hingga kini masih digencarkan di daerah tersebut. Sebelumnya, sejumlah petani di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan melakukan gropyokan untuk membasmi tikus.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif