SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (tengah) membasmi tikus dengan cara mengompos lubang tikus dengan asap belerang dalam kegiatan pencanangan gerakan pengendalian hama tikus di Desa/Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (19/7/2012). (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Serangan hama tikus pada tanaman padi di wilayah Sragen meluas mencapai 189 hektare di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Sidoharjo, Plupuh, Tanon, Sragen, Sambirejo, Kedawung dan Sukodono. Akibat meluasnya areal padi yang terserang tikus, Bupati mencanangkan gerakan pengendalian hama tikus serentak di 20 kecamatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pencanangan gerakan pengendalian hama tikus secara simbolis digelar di Lapangan Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kamis (19/7/2012). Pencangan pembasmian organisme penganggu tanaman itu sekaligus sebagai upaya mempertahankan Sragen sebagai lumbung padi nasional.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, dalam kesempatan itu mengungkapkan produktivitas padi di Sragen 2011 meningkat lima persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan produktivitas padi itu, kata dia, diapresiasi Presiden dengan memberikan penghargaan program produksi pangan nasional. Penghargaan itu diterima Bupati pada Rabu (18/7/2012).

“Untuk mempertahankan Sragen sebagai lumbung padi nasional, Pemkab perlu mencanangkan gerakan pengendalian hama, terutama hama tikus yang menyerang sejumlah wilayah, khusus di Kecamatan Sidoharjo ini. Data lima tahun terakhir, rata-rata serangan tikus di Sragen mencapai 1.039 hektare per tahun dari 2007-2011. Selama Januari-Juli tahun ini, tikus menyerang 189 hektare,” ujar Agus.

Produktivitas Anjlok 25%

Akibat serangan tikus itu, terang dia, produktivitas padi bisa anjlok sampai 25% per hektare. Dengan pencanangan ini, Bupati berharap serangan tikus bisa berkurang secara signifikan. Dalam kesempatan itu, Bupati memberikan bantuan berupa alpostra dan tira sebanyak 18 dos, belerang lima kilogram, petrokum satu kilogram dan komposan tikus empat buah kepada 20 kecamatan.

Seusai apel pencangan gerakan pengendalian hama tikus, Bupati, Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol (Inf) R Wahyu Sugiarto, bersama ratusan warga, TNI, pegawai negeri sipil (PNS) dan para pelajar melakukan gropyokan tikus di areal pertanian padi yang sudah bera.

Koordinator Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman dan Pemantau Hama Penyakit (POPT-PHP) Dinas Pertanian Sragen, Salimin, menerangkan serangkan tikus pada tanaman padi 189 hektare itu menyebar di tujuh kecamatan. Serangan tikus juga terjadi di lahan jagung yang terletak di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sumberlawang, Miri dan Gemolong.

“Upaya yang kami lakukan dengan melakukan pemberantasan hama melalui program spot stop, yakni membasmi hama di titik-titik sumber munculnya hama agar tidak menyebar ke areal tanaman padi lainnya. Selain itu dengan melakukan gropyokan massal saat padi bera, memasang umpan beracun pada fase vegetatif dan memberi asap belerang pada fase generatif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya