Soloraya
Selasa, 3 April 2012 - 20:32 WIB

SERANGAN TOMCAT Berpotensi Meluas di Kota Bengawan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO--Serangan Paederus littoralis atau lebih populer sebagai serangga Tomcat berpotensi meluas di Kota Bengawan. Kendati dikenal sebagai serangga yang hidup di lahan pertanian, Tomcat mempunyai daya jelajah tinggi. Kabid Perlindungan Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo, Hery Mirna M saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (3/4/2012) mengakui seluruh kelurahan di Solo berpotensi diserang Tomcat.

“Sebenarnya serangga ini hidup dan berkembang biak di daerah pertanian, tapi daya jelajahnya bisa mencapai satu wilayah kota. Masyarakat perlu waspada,” katanya.

Advertisement

Sedangkan daerah yang diperkirakan menjadi tempat berkembang biak Tomcat seperti Mojosongo, Kadipiro, Sumber, Banyuanyar dan Karangasem. Alasannya di lima daerah itu masih terdapat lahan pertanian produktif. Mirna menilai saat ini populasi Tomcat sedang banyak-banyaknya. Penyebabnya perubahan esktrem iklim. Serangan Tomcat tidak sampai mengancam keselamatan nyawa. Luka karena cairan beracun hanya menyebabkan kulit gatal, panas dan melepuh. Anak dan bayi perlu perlindungan ekstra dari cairan yang lebih berbisa dari racun ular itu.

Untuk menanggulangi serangan Tomcat, Dispertan membagikan brosur berisi informasi seputar Tomcat dan tips menghadapinya. Ditanya apa Dispertan akan bergerak membasmi Tomcat, menurut Mirna tidak. Sebab serangga pemilik cairan racun Aederin tersebut merupakan sahabat para petani. Sejak berabad-abad silam Tomcat yang belakangan semakin terkenal, menjadi predator hama wereng yang merugikan petani.

“Kami serahkan kepada warga untuk penanganan Tomcat ini. Kami berikan tipsnya saja,” imbuhnya.

Advertisement

Mirna menguraikan, Tomcat sangat senang dengan cahaya lampu dan tempat yang kotor. Tomcat akan mengeluarkan cairan racun secara otomatis bila bersentuhan dengan kulit manusia. Parahnya lagi serangga ini juga akan mengeluarkan racun pada perlengkapan manusia seperti handuk, pakaian atau sprei kasur. Sehingga warga harus meningkatkan kebersihan rumah. “Bila menemukan Tomcat, semprot menggunakan cairan sabun cuci, jangan disentuh. Jika terkena racun, cuci dengan air sabun, jangan diberi odol, minyak tawon, minyak kayu putih atau balsem,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif