SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO–Peristiwa Serangan Umum Empat Hari di Kota Solo, 7-10 Agustus 1949, diperingati dengan upacara bendera di halaman Balaikota Solo dilanjut peresmian Jl Kapten dr Prakosa dan Jl Lettu Sumarto, Selasa (7/8/2012) pagi.

Kedua jalan itu terletak di wilayah Kadipiro, Banjarsari, yakni dari simpang tiga Jl Samudra Pasai ke selatan menuju Palang Joglo sampai simpang tiga Jl Manunggal untuk Jl Kapten dr Prakoso, dan dari simpang tiga Jl Manunggal ke barat sampai dengan simpang tiga Jl Samudra Pasai untuk Jl Lettu Soemarto.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Solo , Ricardo Sitinjak, saat memberikan amanatnya sebagai inspektur upacara pagi itu mengungkapkan penetapan nama jalan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota No 551/1/74/1/2012 tertanggal 6 Agustus 2012.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya. Pengorbanan para pahlawan jangan sampai disia-siakan. Semoga nama jalan baru ini memberikan makna untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik, adil, merata dan sejahtera,” papar Kajari, di hadapan para peserta upacara yang diikuti kalangan pegawai negeri sipil, TNI, Polri dan tokoh masyarakat dan jajaran Muspida.

Hadir pula dalam upacara itu Walikota Solo, Joko Widodo dan Wakil Walikota FX Hadi Rudyatmo. Pesan-pesan pahlawan dibacakan oleh Wakil Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) ’45 Solo, Soedjinto.

Peristiwa Serangan Umum Empat Hari di Solo patut dikenang karena telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Serangan ini dilakukan oleh Tentara Pelajar (TP) yang dipimpin oleh Dwi Tunggal, Letkol Slamet Riyadi dan Mayor Achmadi dari TNI Brigade 17.

“Sebuah fenomena sejarah yang belum terjadi di mana pun, di mana para pelajar yang masih di bangku sekolah, rata-rata masih belasan tahun, ternyata sanggup dan mampu memporakporandakan sekaligus mengalahkan tentara Sekutu,” jelas Kajari dalam amanatnya.

Sebagai penghargaan terhadap perjuangan dua pimpinan TP itu, telah dibangun Monumen Slamet Riyadi dan Monumen Mayor Achmadi sebagai tetenger untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air di kalangan generasi penerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya