SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk Urea. (Istimewa/pupuk-indonesia.com).

Solopos.com, BOYOLALI — Account Executive Pupuk Indonesia (PI) Wilayah Boyolali, Gunawan, mengatakan capaian alokasi pupuk di Boyolali belum menyentuh angka 90 persen pada 2022. Sisa pupuk yang belum terdistribusikan dialokasikan untuk daerah lain.

Sebagai informasi, alokasi pupuk subsidi untuk Boyolali jenis NPK sebanyak 17.310 ton, sedangkan Urea 21.755 ton dengan total 39.065 ton.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Penyaluran pupuk ke petani dibandingkan alokasi yang ada ini capaiannya masih di bawah 90%, sedangkan waktu yang tersisa pada 2022 ini, kurang lebih satu bulan atau kurang,” terang Gunawan saat ditemui di Desa Sangup Kecamatan Tamansari, Rabu (21/12/2022).

“Lalu kami evaluasi, dengan sisa alokasi yang ada, itu tidak akan terserap semua, dalam hal ini dinas pertanian akan diadakan realokasi. Di kabupaten Boyolali, khusus untuk pupuk Urea ada penurunan [penggunaan] sekitar 900 ton,” tambah Gunawan.

Senada, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto menjelaskan sisa alokasi pupuk di Boyolali pada 2022 akan dialihkan ke kabupaten atau kota lain yang dinilai sangat kekurangan.

Baca juga: Awal Tahun Naik 100%, Harga Pupuk Urea Kini Capai Rp560.000 Per Sak

Realokasi tersebut disesuaikan dengan presentase capaian pupuk yang terserap.

“Penentuan capaian presentase itu data estimasi PI [Pupuk Indonesia] terhadap sisa alokasi sampai Desember disandingkan dengan Kartu Tani yang belum tergesek atau transaksi,” kata dia saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (22/12/2022).

Sebelumnya disampaikan bahwa alokasi pupuk pada 2022 dikurangi. Khusus di Boyolali, kata Bambang, nominal alokasi pupuk Urea pada 2022 semula 22.657 ton menjadi 21.755 ton.

Sementara, realisasi penyaluran ke petani hingga November 2022 untuk Urea sebanyak 19.687,645 ton, dan NPK sebanyak 15.541 ton. Bambang menjelaskan angka yang diusulkan untuk dikurangi tersebut didahului koordinasi antara PI, Distributor, dan Dinas Pertanian.

“Disetujui 902 ton. Sehingga nominal alokasi Urea 2022 semula 22.657 ton menjadi 21.755 ton Urea 2022. Lalu sebanyak 15.541 ton untuk NPK,” kata dia menjelaskan soal alokasi pupuk subsisi pada 2022.

Baca juga: Pupuk Semakin Mahal Dipicu Pandemi dan Lonjakan Harga Komoditas Ini

Bambang mengatakan alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Boyolali mengalami penurunan pada 2022 dibanding tahun sebelumnya. Disusul semakin terbatasnya jenis pupuk yang mendapatkan subsidi.

Sesuai peraturan terbaru, jenis pupuk yang mendapat jatah subsidi hanya pupuk Urea dan NPK. Account Executive Pupuk Indonesia (PI) Wilayah Boyolali, Gunawan menerangkan alokasi pupuk subsidi untuk jenis Urea turun sekitar 2.231 ton dan NPK turun sekitar 590 ton pada 2022.

“Alokasi untuk tahun ini [2022] untuk Urea di angka 21.755 [ton], lalu untuk NPK-nya 17.310 [ton],” terangnya.

Sebelumnya, alokasi pupuk pada 2021 untuk jenis NPK tercatat sebanyak 16.720 ton, sementara untuk jenis Urea tercatat sebanyak 23.986 ton. Gunawan menjelaskan, keputusan penurunan alokasi pupuk di Boyolali mempertimbangkan capaian serapan pupuk subsidi para petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya