SOLOPOS.COM - Kondisi Masjid Sheikh Zayed Solo dan para karyawan mempertanyakan gaji yang tidak sesuai UMR Solo. (Solopos.com/Wahyu Prakoso).

Solopos.com, SOLO– Sekitar 135 karyawan Masjid Sheikh Zayed Solo, mengeluhkan gaji yang tidak sesuai harapan atau di bawah Upah Minimum Kota (UMK) Solo. Mereka meminta kejelasan pihak ketiga yang mempekerjakannya terkait besaran gaji.

Salah satu perwakilan karyawan  Masjid Sheikh Zayed yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan sejumlah karyawan berkumpul tidak untuk mogok kerja, Selasa (2/5/2023) pagi. Karyawan berkumpul untuk menunggu arahan Manager facilities Masjid Raya Sheikh Zayed dan ingin menanyakan gaji.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami sebenarnya digaji harian atau digaji flat. Kalau harian digaji berapa, kalau flat digaji berapa,” kata dia ditemui wartawan di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Dia mengatakan apabila karyawan digaji bulanan seharusnya mendapatkan sekitar Rp2.174.000 atau sesuai UMK Solo. Namun, pada praktiknya awal gajian jumlahnya tidak sesuai UMK.

Dia menjelaskan perusahaan yang mempekerjakan mereka menutup kekurangan dengan jarak 5 hari sampai setengah bulan setelah gajian per tanggal 1. Perusahaan tersebut beralasan penggajian itu karena sistem.

“Ini sudah tiga kali masih tetap seperti itu,” ujarnya. Mayoritas karyawan bingung dengan besaran gaji yang tidak sampai UMK Solo kemarin.

“Kok ada yang terima Rp1,8 juta, ada Rp1,7 juta, ada yang terima Rp1,6 juta, dan Rp1,5 juta,” jelas dia. Dia mengatakan ada karyawan yang terima sekitar Rp900.000. Karyawan itu, antara lain petugas keamanan, cleaning service, dan karyawan yang mengurus taman.

“Semua security juga, malah ngeri terimanya Rp1,6 juta, terima Rp1,7 juta. Padahal mereka itu kalau ngomongin kerja, sif tiga gak ada istirahat. Teman-teman security wanita cuma dikasih istirahat 30 menit. Ini banyak yang pada sakit,” ujar dia.

Selain itu, karyawan dituntut loyal dengan menambah jam kerja. Karyawan juga tidak menerima gaji tambahan selama bekerja pada libur Lebaran 2023 sejauh ini.

“Diberikan ultimatum kalau di hari H memiliki jadwal kerja dan tidak masuk dianggap keluar dari perusahaan. Kami yang memiliki jadwal di hari Lebaran itu masuk semua. Kami bekerja seperti normal setelah Salat Id,” papar dia.

Dia menambahkan karyawan juga belum menerima tunjangan apapun, antara lain uang transport, BPJS, dan tunjangan makan. Sejumlah gaji karyawan justru dipotong untuk sepatu Rp60.000 per bulan.

Karyawan lainnya, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan sejumlah karyawan bekerja dengan risiko tinggi. Seharusnya karyawan mendapatkan BPJS setelah bekerja untuk memberikan perlindungan.

Terpisah, Manager Facilities Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Dhadhang Setyo Hadi, belum merespons permintaan konfirmasi melalui Whatsapp. Dia juga belum menerima panggilan telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya