SOLOPOS.COM - Kondisi lalu lintas di simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (14/5/2023). Pembangunan underpass Joglo masih menunggu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Lahan milik warga yang terdampak pembangunan underpass Joglo terbanyak di wilayah Kelurahan Nusukan. Jumlah warga terdampak pembangunan underpass Joglo di Nusukan sekitar 100 keluarga.

Pembangunan underpass Joglo dikerjakan selepas pemasangan elevated rail atau rel layang kereta api rampung. Pembangunan underpass Joglo merupakan bagian dari program strategis nasional (PSN) yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tak sedikit lahan warga yang terdampak proyek pembangunan underpass Joglo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lurah Nusukan, Arik Rahmadhani, mengatakan lahan warga yang terdampak proyek underpass Joglo sekitar seratusan keluarga. Angka itu paling banyak dibandingkan kelurahan lain di Banjarsari. “Sekitar seratus keluarga yang terdampak pembangunan underpass Joglo. Angka pastinya saya tidak hafal,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (21/7/2023).

Arik menyebut saat ini, tim satuan kerja (satker) pelaksanaan jalan Nasional telah mengukur lahan milik warga yang terdampak proyek pembangunan underpass Joglo. Hasil pengukuran lahan tersebut lantas diserahkan kepada tim appraisal yang bertugas menaksir atau menilai objek milik warga.

Tim appraisal tengah menilai objek berupa tanah, bangunan, dan lingkungan. “Sekarang baru tahap penaksiran atau penilaian objek. Belum selesai. Jika sudah selesai pasti diumumkan kepada masyarakat,” ujar dia.

Saat diumumkan, masyarakat dipersilakan memberikan tanggapan atau respons terkait hasil penaksiran tanah, bangunan dan lain sebagainya. Setelah itu, tim satker bakal membayar uang ganti rugi pada masyarakat.

Ditanya respons masyarakat soal pembangunan underpass Joglo, Arik mengungkapkan proyek berskala besar menuai sikap pro dan kontra dari masyarakat. “Proyek pembangunan di simpang Joglo bukan hanya untuk masyarakat melainkan anak cucu kita. Generasi mendatang juga ikut menikmati. Ini proyek yang memiliki efek jangka panjang,” papar dia.

Sementara itu, Camat Banjarsari Beni Supartono Putro menyampaikan ada empat kelurahan yang terdampak proyek pembangunan simpang Joglo. Yakni, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Joglo, dan Kadipiro. “Kalau untuk aset milik Pemkot Solo paling banyak di Kelurahan Banjarsari. Untuk lahan warga memang paling banyak di Kelurahan Nusukan. Lebih dari 100 keluarga,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya