Soloraya
Senin, 18 April 2022 - 09:23 WIB

Seratusan Motor Berkumpul di Monumen Tiga Menara Boyolali, Geng Motor?

Nimatul Faizah  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara motor berkumpul di Monumen Tiga Menara Boyolali pada Minggu (17/4/2022). Mereka tergabung dalam aksi Ngabuburide Kemanusiaan yang diselenggarakan Riding Santuy Boyolali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan sepeda motor terlihat berkumpul di Monumen Tiga Menara Boyolali pada Minggu (17/4/2022) sore.

Pengendara didominasi anak muda lelaki dan perempuan. Mereka mengendarai beragam merek dan jenis sepeda motor. Beberapa di antara kendaraan keluaran lama. Sekitar pukul 16.00 WIB, mereka berbondong-bondong menarik gas mengarah ke Tlatar, Boyolali. Seratusan kendaraan itu seolah berbaris layaknya geng motor yang siap merajai jalanan Boyolali.

Advertisement

Ternyata tak ke Tlatar, rombongan motor hanya melewati daerah Pasekan menuju area exit Tol Mojosongo, Boyolali. Kemudian, memasuki area Boyolali Kota dan berhenti di salah satu angkringan di Kecamatan Boyolali. Usut punya usut, rombongan sepeda motor tersebut bukanlah geng motor.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Keren di Boyolali, Yuk Cuz…

Advertisement

Baca Juga : 6 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Keren di Boyolali, Yuk Cuz…

Hal tersebut dikonfirmasi salah seorang pengendara motor dalam rombongan, Sulis Jo. Ia mengaku sebagai koordinator aksi. Ia mengungkapkan rombongan itu merupakan sekumpulan anak muda yang memiliki kesamaan hobi dan berkumpul dalam wadah Riding Santuy Boyolali (RSB). Aktivitas mereka dapat terpantau melalui akun Instagram @ridingsantuyboyolali.

“Riding Santuy Boyolali [RSB] itu akun Instagram. Sebagai wadah mempersatukan anak-anak hobi riding sepeda motor di Boyolali. Intinya kami nyedulur berbarengan tanpa memandang perbedaan. Semua almamater dengan sepeda motor apapun silakan kalau mau join RSB,” jelas Sulis saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela acara.

Advertisement

Baca Juga : Pasar Kuliner Pendapa Alit Boyolali, Jual Aneka Takjil Lezat & Murah

Riding Kemanusiaan

Sebelum aksi riding, Sulis Jo berkeliling ke setiap peserta sembari membawa kotak amal. Ia menggalang dana dari peserta yang mengikuti aksi Ngabuburide Kemanusiaan. Sulis Jo mengatakan ada sekitar 200-an orang dan 100-an sepeda motor yang mengikuti aksi Ngabuburide Kemanusiaan Riding Santuy Boyolali.

“Hari ini kami khusus ngabuburide [ngabuburit] dan menggalang dana untuk panti asuhan di Tlatar, Boyolali. Hasilnya akan disumbangkan ke panti asuhan tersebut,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga : Asyiknya Selfie Berlatar 7 Gunung di Oemah Bamboo Selo Boyolali

Ternyata, aksi riding kemanusiaan yang diselenggarakan Riding Santuy Boyolali tak hanya dilaksanakan saat Ramadan. Mereka akan mengadakan riding kemanusiaan setiap melihat ada sasaran donasi. Tak hanya riding kemanusiaan, RSB juga rutin melaksanakan riding sebulan sekali. Sulis mengatakan tak ada syarat khusus bergabung bersama RSB.

“Yang jelas sudah memenuhi persyaratan mengendarai sepeda motor seperti sudah 17 tahun, memiliki SIM [Surat Izin Mengemudi]. Motornya juga kalau bisa ori saja. Jangan juga pakai sepeda motor knalpot brong. Kalau ditilang, risiko ditanggung sendiri,” ujar lelaki yang juga admin IG @ridingsantuyboyolali.

Advertisement

Baca Juga : Wisata Umbul Sungsang Boyolali, Peninggalan Kerajaan Pengging

Ia berharap kegiatan Ngabuburide Kemanusiaan dapat mempererat silaturahmi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. “Galang dana seperti ini juga lebih menyasar ke anak lewat milenial. Jadi riding sambil beramal,” tutur dia.

Sementara itu, salah satu peserta aksi, Maulana Adi Nugroho, 18, mengungkapkan itu kali ketiga ia mengikuti aksi riding kemanusiaan RSB. “Saya minat ikut karena menambah silaturahmi dan juga membantu saudara yang membutuhkan. Selain itu, saya juga bisa menambah teman dan pengalaman sambil ngabuburit.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif