SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung membasuh muka di Sendang Lanang Kompleks Bancolono, Tawangmangu, Karanganyar. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pertapaan Bancolono di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah masih menjadi pembicaraan hangat.

Kompleks sendang yang menjadi tempat bersemedi atau pertapaan Bancolono. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengambil air dari sendang ini dan tanah dari Gunung Tidar Magelang untuk dibawa ke titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sendang sekaligus Pertapaan Bancolono berada di bawah jembatan yang menjadi pembatas wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga : Asale Pertapaan Bancolono di Karanganyar, Air Sendangnya Dibawa ke IKN

Letak Pertapaan Bancolono Karanganyar tidak jauh dari jalan tembus Karanganyar-Magetan (Jawa Timur). Untuk mencapai sendang dan pertapaan ini, pengunjung harus menapaki anak tangga turun sepanjang sekitar 50 meter.

Di musim hujan seperti saat ini, tangga menuju sendang dan pertapaan Bancolono Karanganyar cukup licin karena berlumut dan basah sehingga pengunjung harus berhati-hati.

Asal-usul pertapaan Bancolono Karanganyar ini terungkap saat Solopos.com berbincang dengan juru kunci pertapaan Bancolono, Haryanto atau akrab disapa Best. Ia mengatakan Bancolono adalah gabungan dari kata korbano atau berkorbanlah dan uculono atau lepaskanlah.

Baca Juga : Asale Pertapaan Bancolono di Karanganyar, Air Sendangnya Dibawa ke IKN

Menurutnya, meski terdiri dari dua kata, Bancolono mengandung satu arti yaitu lepaskanlah. “Bancolono. Korbano-uculono. Apa sing dadi bebane menungsa uculono nang kene. [Apa yang menjadi beban manusia lepaskanlah di sini],” ujarnya saat ditemui di pertapaan Bancolono Karanganyar beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan bahwa Bancolono merujuk pada tempat pada zaman dahulu masih berupa hutan belantara. Tempat ini ditinggali seseorang yang kemudian disebut Eyang Raden Bancolono.

Permohonan Terkabul

Di kemudian hari, Prabu Brawijaya V menjadikan Eyang Raden Bancolono sebagai Senopati. Eyang Raden Bancolono ini sekaligus murid kesayangan Eyang Lawu.

Baca Juga : Pertapaan Bancolono Tawangmangu, Tempat Jujugan Presiden Kabulkan Hajat

Pada saat Kerajaan Majapahit runtuh, Prabu Brawijaya V lari hngga ke lereng Gunung Lawu. Di sana, rombongan diminta ke Sendang Bancolono untuk mandi dan membersihkan diri di sendang.

“Intinya, Prabu Brawijaya V beserta keluarga, abdi, dan semua disuruh mandi karena saat itu beban mereka berat. Uculono [lepaskanlah beban-beban itu]. Setelah itu, rombongan naik ke Puncak Lawu dan mendirikan kerajaan di sana,” tutur Best.

Sebagian orang menganggap pertapaan yang berada di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut keramat. Mereka datang dari berbagai daerah dan berbagai kalangan untuk bertapa atau tirakat di sana. Konon, banyak permohonan yang terkabulkan.

Baca Juga : Penampakan Sendang Keramat Pertapaan Bancolono Karanganyar

Best mengatakan pengunjung biasanya datang ke sana untuk berdoa kepada Yang Kuasa agar diberi keselamatan, kesejahteraan, atau dikabulkan hajatnya. Banyak pejabat dari berbagai daerah datang ke sana untuk berdoa. “Kalau anggota DPR juga banyak, terutama pas masa pencalonan atau menjelang pemilu,” ujar Best di lokasi, Selasa (15/3/2022).

Ritual yang dilakukan pengunjung cukup beragam. Selain memanjatkan doa, mereka juga menggunakan air dari sendang untuk membasuh muka, mandi, hingga diminum. Selama berada di lokasi pertapaan Bancolono Karanganyar, ada aturan yang harus ditaati.

Aturan yang dimaksud adalah dilarang mandi menggunakan sampo atau sabun, dilarang memasukkan bunga ke sendang, dan dilarang mengambil foto atau video tanpa izin. Selain itu membersihkan diri sebelum berdoa, dilarang memakai celana pendek atau rok mini, dan menjaga kebersihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya