Soloraya
Selasa, 5 Oktober 2021 - 15:27 WIB

Serem, Ada Kuburan Pembuang Sampah di Belakang Stadion Trikoyo Klaten

Ponco Suseno  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kuburan pembuang sampah di belakang Stadion Trikoyo, Klaten, Selasa (5/10/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Komunitas Peduli Kali Lunyu membikin kuburan pembuang sampah di belakang Stadion Trikoyo, Klaten, Senin (4/10/2021) malam. Kuburan pembuang sampah itu sebagai bentuk protes terhadap perilaku para pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan di lokasi setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Komunitas Peduli Kali Lunyu sering memperoleh keluhan dari warga yang resah dengan aktivitas pengguna jalan membuang sampah sembarangan di belakang Stadion Trikoyo. Sebelum membikin kuburan pembuang sampah, Komunitas Peduli Kali Lunyu telah beberapa kali memasang papan larangan membuang sampah di lokasi setempat.

Advertisement

Selang beberapa lama, papan larangan tersebut mendadak hilang. Hingga akhirnya, Komunitas Peduli Kali Lunyu menjalin kerja sama dengan warung steak di sekitar Stadion Trikoyo Klaten membikin sejumlah spanduk yang intinya bertuliskan larangan membuang sampah secara sembarangan di belakang stadion kebanggaan warga Klaten itu.

Baca Juga: KPU Boyolali Tetapkan 2.007 Pemilih Baru

Di samping memasang spanduk di beberapa lokasi, Komunitas Peduli Kali Lunyu juga membikin kuburan pembuang sampah.

Advertisement

“Kami bikin kuburan itu karena ada laporan dari warga yang sering berolahraga di sana. Warga tersebut mengeluhkan keberadaan banyaknya sampah yang dibungkus plastik yang dibuang pengguna jalan [didominasi pengendara kendaraan dari luar kawasan Gayamprit],” kata Ketua Komunitas Peduli Kali Lunyu Klaten, Doni Wahyono, kepada Solopos.com, Selasa (5/10/2021).

Doni mengatakan jauh sebelum membikin kuburan sampah, anggota Komunitas Peduli Kali Lunyu juga sudah membersihkan sampah di kawasan belakang Stadion Trikoyo. Namun tak berselang lama, lokasi tersebut kembali dipenuhi sampah yang menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu kenyamanan warga yang melintas.

Baca Juga: Waspada Potensi Lonjakan Corona, Satgas Covid-19 Klaten Beri Peringatan

Advertisement

“Pembuangan sampah di lokasi itu sudah berlangsung sejak 6-7 bulan terakhir,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif