Soloraya
Selasa, 30 Mei 2023 - 08:10 WIB

Serentak! 5.000 Orang bakal Membaca Sejarah Boyolali pada 8 Juni 2023

Nimatul Faizah  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat saat berada di Perpusda Boyolali, Senin (29/5/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 5.000 orang direncanakan akan membaca serentak terkait sejarah Boyolali pada Kamis (8/6/2023). Kegiatan ini dipelopori Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Boyolali

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Disarpus Boyolali, Agus Handoyo, mengungkapkan agenda tersebut akan dilaksanakan secara daring dan luring. Secara luring, pelaksanaannya akan berlangsung di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Boyolali.

Advertisement

“Nanti akan diikuti 5.000 orang, membaca bersama. Nanti juga lewat Zoom. Itu pesertanya se-Boyolali,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (29/5/2023).

Ia mengungkapkan kebanyakan peserta dari kalangan sekolah karena melibatkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP dan SMA. Sebagian pendidik SD juga dikerahkan untuk mengikuti membaca serentak sejarah Boyolali.

Advertisement

Ia mengungkapkan kebanyakan peserta dari kalangan sekolah karena melibatkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP dan SMA. Sebagian pendidik SD juga dikerahkan untuk mengikuti membaca serentak sejarah Boyolali.

Selain dari kalangan akademika, lini perpustakaan di desa-desa juga turut memeriahkan gerakan serentak membaca sejarah Boyolali.

“Tanggal 8 nanti selain 5.000 orang serentak membaca bersama, akan ada juga pemilihan Duta Baca Boyolali,” jelasnya.

Advertisement

“Ada juga pengangkatan bunda literasi di masing-masing kecamatan, nantinya yang diangkat itu istri dari pak camat,” kata dia.

Akan ada juga talkshow terkait tema Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Untuk Mewujudkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Bupati Boyolali, M. Said Hidayat dan Ketua Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, direncanakan akan menjadi narasumber.

Agus mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat. Agus juga mengatakan berdasarkan survei dari Perpusnas, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 2022 Boyolali masuk 10 besar nasional.

Advertisement

“TGM Boyolali ada di posisi ketujuh, dengan TGM 70,74,” ujar dia.

Ia mengatakan secara konsisten, Perpusda Boyolali juga bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan cara melibatkan masyarakat berkegiatan di perpustakaan.

Perpusda Boyolali juga sering digunakan untuk berkegiatan organisasi mahasiswa dan masyarakat. Perpusda Boyolali juga telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan pelayanan.

Advertisement

Selanjutnya, Agus mengatakan saat ini Perpusda Boyolali juga memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk terus meningkatkan pelayanan kepada penyandang disabilitas.

Perpusda Boyolali sekarang telah menyediakan ruang baca khusus untuk penyandang disabilitas di lantai II. Selain itu, Agus juga menyadari terkait toilet difabel yang belum ada di gedung Perpusda Boyolali.

Ia mengungkapkan sebenarnya pada APBD 2023 belum tertulis terkait pembuatan toilet difabel di Perpusda Boyolali. Namun, ia mengusahakan jika hal tersebut bisa dimasukkan ke anggaran perubahan maka akan disisipkan.

“Teman-teman difabel itu kalau ke kamar mandi yang susah. Jadi rencananya kamar mandi kami minimal akan direhab satu, bagaimana kursi roda itu bisa masuk. Entah nanti di lantai I atau II, intinya kami akan buat toilet difabel,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif