Soloraya
Jumat, 15 September 2023 - 17:10 WIB

Kerap Sebabkan Banjir, Sungai Lembu Putih di Tawangsari Sukoharjo Dinormalisasi

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama sejumlah pejabat mengecek pengerukan Sungai Lembu Putih di perbatasan Sukoharjo dan Klaten, tepatnya di Desa Ponowaren Kecamatan Tawangsari, Jumat (15/9/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sungai Lembu Putih di perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Klaten, tepatnya di Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, pada Jumat (15/9/2023) mulai dikeruk sebelum dinormalisasi pada 2024. Badan sungai yang berangsur-angsur menyempit itu berdampak pada terjadinya banjir di permukiman dan pertanian.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyebut normalisasi menjadi satu-satunya solusi mengatasi persoalan penyempitan Sungai Lembu Putih. Ia mengawasi langsung pekerjaan pengerukan sungai tersebut.

Advertisement

Normalisasi Sungai Lembu Putih baru akan dilakukan pada 2024 menggunakan dana dari pemerintah pusat setelah didorong oleh Ketua DPR Puan Maharani. Rencananya normalisasi itu akan menelan dana sekitar Rp25 miliar.

“Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu Puan Maharani yang sudah merespons aspirasi kami sehingga Sungai Lembu Putih ini sudah mulai dilakukan pengerukan dan nantinya dinormalisasi” ujar Bupati Etik.

Puan Maharani juga meminta bupati untuk mengawal proyek itu sampai selesai agar berjalan sesuai harapan. Dengan normalisasi tersebut, masyarakat yang ada ada di sekitar sungai, khususnya di Desa Grajegan, Ponowaren, Majasto, serta Kedungjambal tidak lagi khawatir kebanjiran.

Advertisement

“Selama ini masyarakat dan lahan pertanian terdampak banjir akibat kondisi sungai yang menyempit. Jadi dengan pengerukan dan normalisasi pada 2024 nanti, diharapkan tidak ada lagi banjir,” ujar Etik.

Ia berpesan kepada warga untuk bersabar dengan proses yang harus dilalui tersebut. Pekerjaan pengerukan sungai itu kemungkinan akan mengganggu aktivitas warga Sukoharjo maupun Klaten. Karena ini untuk kepentingan bersama, Bupati meminta masyarakat proyek tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Ponowaren, Didik Dwi Raharjo, mengatakan sungai tersebut difungsikan untuk pembuangan dari 7 desa. Dampaknya, terjadi penyempitan dan air sungai meluap yang mengakibatkan banjir.

Advertisement

“Persoalan ini sudah terjadi bertahun tahun, lahan pertanian terdampak ketika sungai meluap. Hal itu terjadi karena penyempitan sungai,” ujar Didik.

Kepala DPUPR Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo, menjelaskan pada tahap awal pengerukan dilakukan dari bawah bendung Lembu putih sampai hilir sungai Kedungjambal sepanjang sekitar 1 km. Waktu pengerjaan ditargetkan hingga 15 Oktober 2024.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif