SOLOPOS.COM - Petugas menyingkirkan puing-puing kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di jalan tol Boyolali, Jumat (14/4/2023)

Solopos.com, BOYOLALI — Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, menyebut tol Semarang-Solo wilayah Boyolali merupakan jalur tengkorak alias black spot dan fatigue area lantaran sering jadi kecelakaan atau laka maut.

Maka dari itu, ia AKP Herdi meminta pengendara untuk berhati-hati ketika lewat tol Boyolali. “Tol Boyolali ini memang titik black spot atau daerah yang sering terjadi lakalantas. Bisa dibilang ini supaya orang-orang mengingat kalau ini jalur tengkorak,” katanya kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diketahui, pada Jumat pagi terjadi kecelakaan maut karambol melibatkan delapan kendaraan dan delapan orang meninggal dunia serta enam orang luka-luka. Ini merupakan kejadian laka maut kali kesekian di Tol Boyolali.

Dari catatan Solopos.com, sebelum kejadian pada Jumat ini, kecelakaan maut mobil Alphard sundul truk terjadi di jalan tol Solo-Semarang KM 490 di Dukuh Singit, Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 04.15 WIB.

Peristiwa mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Kemudian pada 3 September 2022, lima orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut mobil Honda Mobilio menabrak kendaraan tak dikenal di tol wilayah Mojolegi, Teras, Boyolali.

AKP Herdi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika melewati jalur Tol Boyolali karena merupakan jalur black spot. Pengendara diminta mengecek kesiapan fisik pengemudi maupun kendaraan ketika melintasi jalur tersebut.

“Jadi kenapa sering terjadi lakalantas di [Tol] Boyolali ini, sering kali saya ucapkan berulang kali, kita ini di daerah fatigue area atau area lelah. Yang mana ini merupakan tempat yang serbananggung untuk para pengemudi,” ujarnya.

Ia mengatakan kemungkinan pengemudi tak beristirahat karena berpikir ada rest area berikutnya yang lebih besar atau juga merasa tujuannya sudah dekat seperti di Solo atau Ngawi.

“Sehingga itulah yang menyebabkan para pengemudi meskipun lelah tetap memaksakan diri membawa kendaraannya,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, laka maut karambol di Tol Boyolali KM 487.600 A Semarang-Solo, Gumukrejo, Teras, Boyolali, melibatkan delapan kendaraan. Dari delapan kendaraan itu, enam kendaraan di antaranya tengah terparkir di bahu jalan Tol Boyolali arah Semarang-Solo.

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, mengungkapkan sebenarnya area tersebut merupakan tempat yang dilarang untuk parkir atau beristirahat. Bahu jalan tol berfungsi sebagai sarana emergency seperti misal pecah ban, mogok atau kehabisan bensin.

“Tapi bukan untuk istirahat, ini juga ada suatu kesalahan di sini,” jelasnya. Herdi mengungkapkan berdasarkan informasi dari para kenek dan pengemudi, mereka sedang beristirahat dan makan sahur.

“Tadi ada yang beralasan rest area penuh. Dan mungkin kami ketahui bahwa rest area kami di 487 kurang besar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya