Soloraya
Jumat, 14 April 2023 - 11:38 WIB

Sering Terjadi Laka Maut, Kasatlantas Sebut Tol Boyolali Jalur Tengkorak

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menyingkirkan puing-puing kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di jalan tol Boyolali, Jumat (14/4/2023)

Solopos.com, BOYOLALI — Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, menyebut tol Semarang-Solo wilayah Boyolali merupakan jalur tengkorak alias black spot dan fatigue area lantaran sering jadi kecelakaan atau laka maut.

Maka dari itu, ia AKP Herdi meminta pengendara untuk berhati-hati ketika lewat tol Boyolali. “Tol Boyolali ini memang titik black spot atau daerah yang sering terjadi lakalantas. Bisa dibilang ini supaya orang-orang mengingat kalau ini jalur tengkorak,” katanya kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).

Advertisement

Seperti diketahui, pada Jumat pagi terjadi kecelakaan maut karambol melibatkan delapan kendaraan dan delapan orang meninggal dunia serta enam orang luka-luka. Ini merupakan kejadian laka maut kali kesekian di Tol Boyolali.

Dari catatan Solopos.com, sebelum kejadian pada Jumat ini, kecelakaan maut mobil Alphard sundul truk terjadi di jalan tol Solo-Semarang KM 490 di Dukuh Singit, Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 04.15 WIB.

Advertisement

Dari catatan Solopos.com, sebelum kejadian pada Jumat ini, kecelakaan maut mobil Alphard sundul truk terjadi di jalan tol Solo-Semarang KM 490 di Dukuh Singit, Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 04.15 WIB.

Peristiwa mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Kemudian pada 3 September 2022, lima orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut mobil Honda Mobilio menabrak kendaraan tak dikenal di tol wilayah Mojolegi, Teras, Boyolali.

AKP Herdi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika melewati jalur Tol Boyolali karena merupakan jalur black spot. Pengendara diminta mengecek kesiapan fisik pengemudi maupun kendaraan ketika melintasi jalur tersebut.

Advertisement

Ia mengatakan kemungkinan pengemudi tak beristirahat karena berpikir ada rest area berikutnya yang lebih besar atau juga merasa tujuannya sudah dekat seperti di Solo atau Ngawi.

“Sehingga itulah yang menyebabkan para pengemudi meskipun lelah tetap memaksakan diri membawa kendaraannya,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, laka maut karambol di Tol Boyolali KM 487.600 A Semarang-Solo, Gumukrejo, Teras, Boyolali, melibatkan delapan kendaraan. Dari delapan kendaraan itu, enam kendaraan di antaranya tengah terparkir di bahu jalan Tol Boyolali arah Semarang-Solo.

Advertisement

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, mengungkapkan sebenarnya area tersebut merupakan tempat yang dilarang untuk parkir atau beristirahat. Bahu jalan tol berfungsi sebagai sarana emergency seperti misal pecah ban, mogok atau kehabisan bensin.

“Tapi bukan untuk istirahat, ini juga ada suatu kesalahan di sini,” jelasnya. Herdi mengungkapkan berdasarkan informasi dari para kenek dan pengemudi, mereka sedang beristirahat dan makan sahur.

“Tadi ada yang beralasan rest area penuh. Dan mungkin kami ketahui bahwa rest area kami di 487 kurang besar,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif