SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri, Setyarini. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengalokasikan anggaran Rp21,1 miliar untuk pengadaan antropometri atau alat ukur tubuh bayi dan anak pada 2023 ini. Rencananya ada 2.153 set antropometri kit yang akan dibeli menggunakan anggaran tersebut.

Dengan alat tersebut, diharapkan pengukuran tubuh bayi dan anak lebih akurat sehingga penanganan stunting atau tengkes di Wonogiri lebih optimal. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Setyarini, mengatakan antropometri set itu akan diberikan ke seluruh posyandu di Wonogiri,

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Di Wonogiri saat ini ada 2.153 posyandu. Setiap posyandu akan menerima satu set antropometri. Harga satu set antropometri hampir mencapai Rp10 juta/set. Anggaran pengadaan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2023 dengan tema Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Intervensi Stunting.

Selama ini pengukuran tubuh bayi dan anak di posyandu Wonogiri belum menggunakan alat ukur atau antropometri yang sesuai standar. Bahkan belum ada satu pun posyandu yang memiliki antropometri lengkap.

Banyak posyandu yang masih mengukur tinggi badan dan lingkar kepala bayi atau anak menggunakan medline atau meteran kain. Menurut Rini, alat yang tidak sesuai standar itu berpotensi menghasilkan pengukuran yang keliru atau tidak tepat.

Akibatnya, data kasus stunting pun bisa meleset tidak sesuai dengan semestinya. Sementara jika menggunakan alat antropometri set, tingkat kekeliruan bisa diminimalkan karena alat tersebut sudah berstandar.

“Alat-alat pengukuran yang tidak berstandar, bisa menimbulkan kekeliruan. Artinya data stunting dari proses pengukuran itu pun bisa keliru.”

Rini menyebut di Wonogiri, alat ukur tubuh bayi atau antopometri set yang lengkap dan standar hanya ada di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas dengan jumlah hanya sekitar 50 set. Antropometri lengkap di antaranya alat pengukur berat, panjang badan, lingkar lengan, kepala, dan badan bayi dan anak.

“Alat-alat pengukuran yang tidak berstandar, bisa menimbulkan kekeliruan. Artinya data stunting dari proses pengukuran itu pun bisa keliru,” kata Rini saat berbincang dengan Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (15/3/2023).

Sasaran Penimbangan

Ia menambahkan pengukuran menggunakan antropometri set yang berstandar ini agar hasil pengukuran badan bayi dan anak lebih valid dan akurat. Dengan begitu penanganan stunting menjadi lebih tepat sasaran.

Berdasarkan data Dinkes Wonogiri, sasaran penimbangan bayi dan anak di Wonogiri mencapai 49.882 anak. Namun pada penimbangan serentak 9 Maret 2023 lalu, anak yang hadir dalam penimbangan itu sejumlah 44.526 anak.

Dari hasil penimbangan serentak tersebut tercatat 10,07% atau 4.492 anak masih stunted (kurang berat badan pada usia tertentu). Angka tersebut menurun 0,5% dibandingkan penimbangan serentak pada Agustus 2022.

Penimbangan serentak mulai 9 Maret ini masih terus berlanjut sampai akhir bulan agar sasaran penimbangan dapat diukur semua. Dengan demikian, bisa mendapatkan data yang mendekati valid sesuai kondisi lapangan.

Kepala Puskesmas Girimarto, Wonogiri, Bambang Sri Budhi Raharjo, mengatakan penimbangan bayi dan anak di Girimarto dan kecamatan lain di Wonogiri dilakukan di posyandu-posyandu oleh kader didampingi petugas kesehatan dari puskesmas.

Di Girimarto ada 110 posyandu dengan jumlah kader sekitar 510 orang. Setiap posyandu sudah memiliki antropometri yang diberikan dari Dinkes atau pemdes setempat. “Memang kadang di sini ada alat yang sudah lama, rusak, aus. Makannya kalau ada pengadaan alat itu, ya bagus, saya setuju,” kata Budhi.

Menurut dia, antropometri sangat vital dan dibutuhkan setiap posyandu. Hal itu karena data stunting dikumpulkan dari hasil pengukuran bayi dan anak menggunakan antropometri. “Setiap posyandu harus ada antropometri. Kalau enggak begitu, kami enggak dapat data perkembangan anak dari bulan ke bulan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya