SOLOPOS.COM - Seribuan di SMKN 1 Banyudono Boyolali mengikuti kegiatan literasi digital bersama Senior Manager Solopos Media Group, Ivan Indra Kusuma, di sekolah tersebut, Senin (4/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seribuan siswa SMKN 1 Banyudono, Boyolali, mengisi kegiatan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-44 sekolah tersebut dengan belajar literasi digital, salah satunya cara aman bermedia sosial. Rangkaian acara peringatan HUT itu digelar di sekolah setempat, Senin-Rabu (4-6/9/2023) pagi.

Seluruh siswa SMKN 1 Banyudono yang berjumlah 1.080 orang turut meramaikan acara tersebut. Kegiatan pada hari pertama, Senin, diisi dengan beberapa acara, salah satunya literasi digital yang mengundang Senior Manager Solopos Media Group (SMG), Ivan Indra Kusuma, sebagai pemateri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam kegiatan tersebut, Ivan menuturkan pentingnya keamanan data diri dalam era bermedia sosial. Ia meminta para siswa untuk berhati-hati mengunggah informasi diri di media sosial.

“Kalau data diri dipasang di media sosial, berpotensi dicuri hacker. Ada juga yang menyamar menggunakan identitas kita,” katanya di depan seribuan siswa SMKN 1 Banyudono, Boyolali.

Ia juga meminta siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam bermedia sosial. Dalam kesempatan tersebut, Ivan sempat berbincang-bincang dengan beberapa siswa. Salah satunya siswa yang memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris, Mesyfa Faizzatul Salsabillah.

Menurut Mesyfa, dengan menguasai bahasa Inggris, ia bisa berinteraksi tanpa batas secara internasional via media sosial. Walaupun begitu, ia merasa tetap harus ada ilmu yang digunakan dalam bermedia sosial

Murid Kelas XI SMKN 1 Banyudono, Boyolali, tersebut merasa literasi digital tersebut sangat penting karena di era ini pengguna Internet harus berhati-hati agar tidak menjadi korban kejahatan siber.

“Sebagai anak zaman sekarang yang sering menggunakan Internet, dengan literasi digital ini kami jadi lebih tahu apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan,” kata dia.

Ia juga mengatakan akan mulai berhati-hati dalam mengunggah data diri maupun informasi diri keberadaan terkininya di media sosial. Menurutnya, banyak cara orang yang berniat melakukan kejahatan mencari informasi.

4 Pilar Literasi Digital

“Dalam bermedia sosial juga harus berpikir kritis untuk tidak mudah percaya dan selalu cek ulang. Lalu bersikap kreatif dengan banyak ide serta gagasan, dan inovatif untuk selalu berbuat terobosan,” kata dia.

Terpisah, Kepala SMKN 1 Banyudono, Boyolali, Suprihono, menyebut ada empat pilar literasi digital yaitu etika digital, budaya digital, keamanan digital, dan keterampilan digital. Ia menyatakan literasi digital sangat penting di era sekarang untuk mempermudah peserta didik dan guru saling berkomunikasi.

Aplikasi seperti Whatsapp, Instagram, dan lain-lain dirasa memberikan fasilitas lengkap untuk pertukaran informasi yang lebih cepat dan efektif.

Suprihono mengatakan para guru dan peserta didik selain cakap menggunakan aplikasi digital, juga harus mampu menggunakannya dalam pembelajaran di kelas, bersosialisasi, berpikir kritis, kreatif, dan inspiratif sebagai kompetisi digital.

“Informasi apa pun di dunia dengan mudah diakses dan diketahui secara cepat dan terbuka, bahkan hampir tanpa filter. Sehingga memang perlu sekali diarahkan kepada para peserta didik agar menggunakan teknologi digital secara efektif, bijak, dan bertanggung jawab,” kata dia.

Sementara itu, Suprihono menjelaskan perayaan HUT ke-44 SMKN 1 Banyudono digelar selama tiga hari. Hari pertama dilaksanakan kegiatan literasi digital, menghias tumpeng, dan lomba solo vokal.

Hari kedua ada karnaval, lomba yel-yel, fashion show baju adat, bazar dan hiburan. Kemudian, hari ketiga pada acara puncak HUT ke-44 SMKN 1 Banyudono terdapat pentas ekstrakurikuler.

“Semoga para peserta didik dibimbing para guru bisa mengembangkan karakter berbineka global dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya seperti tidak pilih-pilih teman, bergaul dengan siapa saja tanpa memandang agama, suku, ras, menerapkan toleransi dan saling menghormati tanpa ada perundungan. Hal ini dapat digunakan sebagai landasan untuk bersaing positif dan menjadi lebih berprestasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya