SOLOPOS.COM - Salah seorang warga Joglo tengah memadamkan api dalam drama dengan tema Kesulitan Air Bersih dan Kebakaran di depan kantor kelurahan setempat Selasa (11/6/2024) siang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut tim penilai lomba kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO– 30-an warga Kelurahan Joglo menggelar drama dengan tema Kesulitan Air Bersih dan Kebakaran di depan kantor kelurahan setempat Selasa (11/6/2024) siang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut tim penilai lomba kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Pantauan Solopos.com, antusiasme warga untuk menggelar drama ini tampak begitu tinggi. Meski acara baru dimulai pukul 12.00 WIB, para pemeran yang sebagian besar ibu-ibu sudah siap dengan kostum daster dan aneka peralatan sejak pukul 09.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Peralatan yang mereka bawa pun bermacam-macam. Mulai dari jeriken, galon air minum, ember, kompor kas, alat masak, dan karung goni. Bahkan untuk membuat drama seolah-olah nyata, mereka juga mendatangkan mobil tangki PDAM Solo, mobil Damkar, dan mobil ambulans.

Drama tersebut dimulai dengan adegan protes atau demo warga kepada lurah Joglo karena kesulitan mendapatkan air bersih selama kemarau karena sumur mereka mengering. Bahkan ada salah satu warga jatuh sakit karena kekurangan air bersih di rumahnya.

Dengan suasana yang tampak riuh dengan keluhan warga, lurah Joglo menelfon mobil tangki air PDAM Solo, dan tak lama berselang mobil tersebut tiba di lokasi. Kemudian warga pun berebut air bersih.

Tak berhenti di situ, setelah mendapatkan air bersih warga digegerkan dengan kebakaran dapur yang menimpa salah seorang warga. Sayangnya meski sudah berusaha dipadamkan dengan gotong royong warga, api masih terlihat menyala dan akhirnya mobil pemadam tiba dengan membunyikan sirine dan memadamkan api tersebut.

Drama ini pun sukses menghibur ratusan warga yang memenuhi jalan sekitaran kantor kelurahan. Bahkan tim penilai pun tampak tak menyangka bahwa akan diadakan pertunjukan drama ini.

Salah satu sutradara sekaligus seniman asal Solo, Mamank Tse, mengatakan dipilihnya tema kesulitan air dan kebakaran ini merupakan bentuk refleksi keadaan Joglo zaman dulu. Dimana lingkungan ini tiap kemarau merupakan langganan kesulitan air bersih dan kebakaran.

“Selain itu, kami juga ingin menonjolkan sisi keguyub-rukunan warga. Meskipun saat itu kesulitan air bersih dan kebakaran warga termasuk pemerintah saling bahu-membahu mengatasi permasalahan tersebut,”

Lebih lanjut, menurut Mamank Tse, simulasi semacam ini juga sebagai bentuk edukasi kepada warga. Bahwasanya bilamana situasi seperti itu terjadi warga tahu cara untuk memitigasinya.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pemain drama, Retno Wulandari, mengaku untuk drama kali ini hanya berlatih selama tiga hari dan setiap latihan hanya satu jam. Meski, begitu menurutnya penampilannya sudah bagus karena pemain lainnya dalam hal ini warga Joglo juga punya semangat yang tinggi.

“Drama ini bisa dibilang adalah kilas balik kondisi Joglo zaman dulu yang saat kemarau susah air dan seiring kebakaran. Alhamdulillah beberapa tahun terakhir masalah tersebut tidak terjadi lagi di sini,” kata dia.

Dia berharap, dalam lomba kelurahan tingkat provinsi kali ini Joglo bisa menjadi juara 1 dan. Sehingga nantinya bisa maju ke tingkat nasional untuk mewakili Jawa Tengah.

Diketahui, Kelurahan Joglo dalam lomba kelurahan tingkat provinsi saat ini masuk empat besar dan akan berkompetisi dengan kelurahan lain  seperti Krapyak, Pekalongan; Mlati Norowiti, Kudus; Pundak Payung, Semarang untuk maju ke tingkat nasional. Adapun aspek yang dinilai cukup beragam, mulai dari bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

Kemudian indikator penilaian lomba meliputi pemerintahan, kinerja, inisiatif dan kreativitas dalam pemberdayaan masyarakat, desa dan kelurahan berbasis teknologi informasi/E-Government, serta pelestarian adat dan budaya.

Pada lomba tingkat kali ini ada sejumlah potensi atau program unggulan yang ditampilkan oleh Kelurahan Joglo. Mulai dari kebun dan hasil panen Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah RW,  Sejoli (Sedekah Joglo Peduli), Paijo (Pasar Hasil Bumi Joglo) dan masih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya