SOLOPOS.COM - Briefing antara pegawai Museum Radya Pustaka bersama mahasiswa dan siswa magang di Museum Radya Pustaka (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO–Perkembangan zaman membawa pembelajaran yang tidak hanya di kelas, laboratorium, perpustakaan, tapi bagaimana mahasiswa dan peserta didik bisa memanfaatkan apa saja sebagai media belajar, termasuk museum.

Di Kota Solo, mahasiswa dan siswa  bisa magang sekaligus belajar di Museum Radya Pustaka yang menyimpan ribuan koleksi. Mulai dari senjata, tosan aji, manuskrip, gamelan, wayang, uang, hingga arsip pustaka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Magang di Museum Radya Pustaka menjadi satu aktivitas mahasiswa yang sangat menarik. Dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), magang di museum bisa menjadi upaya memperluas definisi belajar di perguruan tinggi. Begitu juga magang atau praktik lapangan kerja (PKL) bagi mahasiswa SMK.

Salah satu mahasiswa Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tandriya, baru saja magang dua pekan lalu di Museum Radya Pustaka. Ia akan menjalani program magang hingga Januari 2024.

Tandriya merasa asyik bisa magang di Museum Radya Pustaka. Ia bisa mengkontekstualisasi teori yang ia dapat di Sastra Inggris secara langsung di lapangan. Misalnya ia bisa menjadi pemandu wisata di Museum Radya Pustaka bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung.

“Serasa seru ya, ada anak kecil bisa belajar memandu, ada turis mancanegara sehingga kemampuan Bahasa Inggris bisa dipraktikkan,” kata Tandriya saat berbincang dengan Solopos.com di Perpustakaan Museum Radya Pustaka, Jumat (29/9/2023) pagi.

Tandriya juga ingin menepis stigma bahwa museum adalah tempat yang kuno, tak seru, dan hanya menyimpan koleksi lawas berdebu. Tandriya ingin mencoba membuktikan, museum juga bisa dibawa ke ruang belajar yang lebih relevan dengan anak muda.

“Museum enggak terlalu engage untuk anak muda, tapi aku ingin tahu bagaimana rasanya belajar di museum yang selama ini stereotipnya membosankan,” katanya.

Ia merasa senang bagaimana belajar mengemas pengetahuan yang sudah ada sejak lama, tapi dikemas secara kekinian. Misalnya belajar khasanah Jawa dengan pemandu wisata yang lebih interaktif, atau menghasilkan luaran magang melalui konten interaktif.

“Ini perdana aku guide pakai Bahasa Inggris. Ternyata menyenangkan mengemas hal lama tapi kekinian,” pungkas dia.

Sementara siswa kelas XII SMK Sahid Solo, Alif Tegar, 17, mengatakan ia senang bisa belajar pengelolaan museum sebagai destinasi wisata. Museum Radya Pustaka bisa menjadi ruang aktualisasi pelajaran kejuruan pariwisata yang ia dapat di SMK.

“Belajar sejarah sekaligus belajar pengelolaan museum ya,” kata Alif kepada Solopos.com.

Alif mengaku mendapat perspektif baru dalam melihat hal lebih luas. Ia belajar dari bagaimana menghadapi banyak pengunjung dari berbagai kalangan usia, daerah, dan keragaman latar belakang. Ini mengajarkannya bagaimana mampu menyesuaikan diri dengan lawan bicara.

“Keseruan guide bisa belajar perspektif baru dari berbagai wisatawan,” katanya.

Tak hanya itu, Alif juga bisa mendapat banyak informasi baru dari mahasiswa magang di Museum Radya Pustaka. Ia bisa belajar dan saling berbagi cerita bagaimana aktivitas di dunia perkuliahan.

Sementara itu, Tenaga teknis kurator museum, Bangkit Supriyadi, mengatakan banyak jurusan yang bisa magang di Museum Radya Pustaka. Di antaranya Sastra Jawa, Sastra Indonesia, Sastra Arab, Sastra Inggris, Ilmu Sejarah, Arkeologi, Ilmu Perpustakaan, Bahasa Mandarin, Ilmu Komunikasi.

Menurut dia, koleksi museum yang beragam jenisnya, material, muatan nilai dan sejarah yang variatif bisa dikaji oleh berbagai bidang. Ini menjadi daya tarik dan ruang belajar sisi lain, sebab mahasiswa bisa saling mempelajari kompetensi yang dimiliki sesuai bidang studinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya