Soloraya
Jumat, 17 Juli 2020 - 10:39 WIB

Sesak Napas hingga Muntah, Begini Sulitnya Damkar Lumpuhkan Api di Bratachem Solo

Ichsan Kholif Rahman  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Dinas Pemadam Kebakaran Solo, Divan Labowe Efilinga, mengalami sesak napas usai memadamkan sisa-sisa api di Toko Kimia Bratachem Jl. dr. Radjiman Solo, Kamis (16/7/2020). (Solopos-Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Personel Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kota Solo, Divan Labowe Efilinga, duduk lesehan bersandar mobil pemadam kebakaran yang ada di dekat Toko Kimia Bratachem Solo, Kamis (16/7/2020) siang, sembari menghirup dalam-dalam oksigen melalui selang dari tabung oksigen.

Pakaian berwarna merah khas damkar yang Divan pakai tampak kotor, sepatu dan celananya hampir seluruhnya tertutup lumpur dan sisa-sisa bahan kimia di Toko Kimia Bratachem, Jl. dr. Radjiman Solo yang terbakar.

Advertisement

Saat petugas damkar itu melepas helm, masker full face, dan sedikit membuka pakaiannya, seketika keringat bercucuran. Divan masih mengatur napasnya yang terus tersengal.

Sebelum Terbakar, Toko Bahan Kimia Bratachem Solo Baru Saja Restock Barang Rp1,5 Miliar

Advertisement

Sebelum Terbakar, Toko Bahan Kimia Bratachem Solo Baru Saja Restock Barang Rp1,5 Miliar

Lelaki berusia 24 tahun asal Nusukan, Banjarsari, Solo, itu sudah 30 menit bergelut dengan sisa-sisa kebakaran gudang penyimpanan Toko Kimia Bratachem. Si jago merah mengamuk di toko kimia tersebut pada Rabu (15/7/2020) malam.

Aroma menyengat dari dalam toko menyelimuti kawasan itu hingga ke pinggir Jl. dr. Radjiman. Angin yang berembus justru membuat pedih mata petugas dan sukarelawan.

Advertisement

Termasuk Divan yang langsung bergegas memakai masker full face serta menggendong alat bantu napas atau SCBA.

Suara-Suara Letupan

Di tengah asap yang mengepul, Divan menyemprotkan air diiringi suara-suara letupan dari sisa-sisa material yang terbakar. Hingga akhirnya, pria itu keluar dari gedung yang terbakar dalam kondisi sesak napas.

"Yang saya takutkan bukan api, tapi asap dan bau menyengat dari sisa-sisa kebakaran material kimia. Meski sudah pakai peralatan khusus, asap itu tetap membuat sesak napas, pusing, dan mata memerah," ujar dia saat ditemui Solopos.com usai pendinginan Toko Bratachem, Kamis.

Advertisement

Kebakaran Toko Kimia Bratachem Solo Picu Kerugian Rp3 Miliar

Ia menyebut meskipun sudah membawa oksigen, tetap saja aroma menyengat tercium olehnya. Lelaki yang sudah 4 tahun menjadi personel pemadam kebakaran itu bukan kali ini saja memadamkan bangunan berisi bahan-bahan kimia. Beberapa tahun lalu, ia pernah menghadapi objek serupa.

"Kalau di dalam sudah tidak kuat, ke luar lokasi gantian dengan petugas yang masih fresh," imbuh petugas Pos Damkar Gading itu.

Advertisement

Masker Full Face

Sementara itu, petugas pemadam lainnya, Matias Andry, Rabu, menceritakan karena bahan kimia mudah terbakar dan berbagai jenis membuat petugas yang masuk ke toko Bratachem merasa sesak napas dan mata pedih meskipun sudah pakai masker full face.

Api Muncul Lagi Saat Olah TKP Kebakaran Toko Kimia Bratachem Solo

Setelah itu, petugas segera keluar untuk memperoleh tambahan oksigen dan tim pemadam lain masuk ke dalam dengan membawa tabung oksigen, SCBA.

"Akses masuk hanya satu pintu, yang kami antisipasi pergerakan api karena asap yang pekat, akhirnya kami putuskan dari rumah sebelahnya membongkar galvalum supaya api keluar. Kendalanya satu pintu dan asap bahan kimia yang sangat pekat serta jangkauan lokasi," papar dia.

Ia mengaku beberapa anggota pemadam bahkan sempat muntah karena bau yang sangat menyengat. Lalu, petugas juga sempat menggunakan alat blower untuk mengeluarkan asap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif