SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO) dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Sebagian besar para korban diketahui adalah nelayan yang tidak menghiraukan keselamatan saat mencari ikan atau menyeberangi waduk terbesar di Jawa Tengah tersebut.

Ironisnya, kondisi ini diperparah dengan peralatan milik tim search and rescue (SAR) yang biasa beroperasi di kawasan WKO sangat minim sehingga sering menghambat proses evakuasi para korban yang tenggelam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Koordinator SAR Gagak Rimang, Pariyo kepada wartawan Rabu (19/8) mengungkapkan, sedikitnya sudah 20 orang tewas tenggelam di WKO dalam satu tahun terakhir. Bahkan selama enam bulan terakhir, tercatat sudah 10 korban tewas tenggelam di WKO.

Melihat kondisi itu, Pariyo mengakui pihaknya sudah sering mengeluarkan himbauan kepada warga atau nelayan untuk lebih hati-hati jika ingin menyeberang atau mencari ikan. Tidak hanya itu, warga yang naik perahu juga dihimbau untuk membawa pelampung atau setidaknya membawa ban bekas serta bambu.
Benda-benda itu dirasa sangat berarti jika terjadi musibah seperti perahu terbalik terkena ombak atau terhempas angin.

Diakui Pariyo, peralatan maupun fasilitas tim SAR WKO juga sangat minim. Selama ini proses evakuasi para korban tenggelam hanya menggunakan perahu nelayan tradisional sehingga membuat pencarian korban sering terhambat.

“Kami sendiri sering terkendal masalah fasilitas pendukung dalam proses evakuasi korban, sehingga pencarian terhambat. Bahkan selama ini pencarian terpaksa memakai perahu tradisional milik warga karena peralatan SAR banyak yang sudah usang,” jelasnya.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya