SOLOPOS.COM - Persentase kemiskinan di tujuh daerah Soloraya. (Whisnu Paksa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Setelah benar-benar terpukul karena pandemi Covid-19 pada 2021, perlahan namun pasti Kota Solo kembali berbenah.

Pada 2022, melalui berbagai program dan pendekatan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sukses mengentaskan 2.850 an warga Solo dari lembah kemiskinan. Hal itu diketahui dari data Surakarta Dalam Angka 2023.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Solo tersebut diketahui angka kemiskinan Kota Solo pada 2021 mencapai 48,79 ribu jiwa. Angka itu sekira 9,40 persen dari jumlah penduduk Kota Bengawan pada tahun yang sama.

Jumlah penduduk miskin tahun itu mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2020 yang sudah di angka 47,03 ribu jiwa. Secara persentase, jumlah penduduk miskin tahun 2020 di angka 9,03 persen jumlah penduduk.

Bertambahnya jumlah penduduk miskin Solo pada 2021 atau tahun pertama Gibran menjadi Wali Kota Solo dikarenakan pandemi Covid-19. Ketika itu indikator pembangunan di semua daerah memang mengalami penurunan.

Tidak terkecuali di Solo yang nadi perekonomiannya berpijak kepada sektor perdagangan dan jasa. Tapi memasuki 2022, seiring melandainya pandemi Covid-19 perekonomian Solo melejit. Begitu juga kesejahteraan warga.

Pada tahun itu perekonomian Solo melejit di angka 6,25 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional 5,3 persen dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) 5,31 persen. Sebuah capaian yang membanggakan warga.

Tak sampai di situ saja. Pada 2022 jumlah penduduk miskin Solo berkurang 2,85 ribu jiwa. Bila tren positif itu terus terjadi di 2023, jumlah penduduk miskin Solo akan terus berkurang dan melewati titik terendah dalam sejarah.

Atau setidaknya jumlah penduduk miskin Solo kembali di bawah angka 45,18 ribu jiwa yang tercatat pada 2019. Merujuk data Surakarta Dalam Angka 2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan di angka 1,07 persen atau turun 0,76 persen.

Rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Indeks Keparahan Kemiskinan di angka 0,27 persen atau turun 0,27 persen. Penurunan itu menunjukkan ketimpangan pengeluaran kian kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya