SOLOPOS.COM - Suasana pembangunan jembatan rel layang Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (29/11/2023). Simpang Joglo dibuka sementara dan terbatas pada Selasa (4/12/2023) mulai pukul 20.00 WIB. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Pembangunan elevated rail atau rel layang Simpang Joglo Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, saat ini masih berjalan.

Di antara proyek pembangunan fisik lainnya di Solo, proyek elevated rail memakan anggaran paling besar. Untuk itu waktu pengerjaannya pun paling lama dibandingkan proyek lain atau 17 titik prioritas Wali Kota Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan catatan Solopos.com, proyek elevated rail Simpang Joglo akan memakan anggaran total Rp980 miliar. Anggaran sebesar itu untuk beberapa paket kegiatan, termasuk pengerjaan underpass Joglo.

Grounbreaking mega proyek tersebut dilakukan pada Januari 2022. Pengerjaan semua paket ditargetkan rampung pada 2024. Artinya tinggal setahun tersisa untuk menyelesaikan semua paket proyek tersebut.

Masyarakat masih harus bersabar sedikit lagi untuk bisa melintasi persimpangan yang selama ini menjadi simpul kemacetan parah di Solo utara itu. Kesabaran masyarakat tersebut dipastikan berbuah kepuasan.

Sebab ketika elevated rail dan underpass Joglo sudah selesai dikerjakan, lalu lintas di kawasan itu akan lancar. Tidak akan ada lagi antrean panjang kendaraan atau kemacetan saat berangkat maupun pulang kerja.

Termasuk ketika ada kereta api yang melintas. Sebab kereta api akan melintas di rel layang, sehingga tidak perlu dilakukan penutupan jalan. Lalu lintas kendaraan bisa tetap berjalan. Tak perlu menunggui kereta lewat.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, saat diwawancara Selasa (19/12/2023), mengatakan rel layang dan underpass Joglo akan membuat mengurangi kemacetan secara signifikan.

Sebab tidak akan ada lagi penutupan jalan karena kereta api lewat. Selain itu ada underpass yang menghubungkan Jalan Sumpah Pemuda dengan Jalan Ki Mangun Sarkoro. Ada juga bundaran di bawah rel layang.

“Insya Allah akan banyak mengurai kemacetan. Rel di atas sehingga tak ada pemberhentian karena kereta lewat. Dan pastinya banyak penghematan bahan bakar dan waktu. Apalagi ada sistem bundaran dan underpass,” ujar dia.

Ari mengatakan persoalan kemacetan kendaraan di Simpang Joglo merupakan persoalan klasik yang sudah terjadi puluhan tahun. Awalnya Pemkot Solo mengusulkan pembuatan Flyover Simpang Joglo untuk mengatasi kemacetan.

Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pembangunan rel layang dan Underpass Joglo untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan itu. Untuk itu dia meminta warga untuk bersabar.

Sebab penutupan total Simpang Joglo masih akan terjadi beberapa bulan ke depan. Tapi dia berkomitmen agar semua proyek strategis yang dikerjakan di eranya akan selesai 2024, tak terkecuali rel layang Simpang Joglo Banjarsari.

Dengan skema yang disiapkan, kemungkinan besar persoalan kemacetan akut lalu lintas di Simpang Joglo akan selesai. Penantian panjang dan pengorbanan masyarakat selama ini akan terbayar lunas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya