Solopos.com, SOLO–Pembangunan elevated rail atau rel layang Simpang Joglo Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, saat ini masih berjalan.
Di antara proyek pembangunan fisik lainnya di Solo, proyek elevated rail memakan anggaran paling besar. Untuk itu waktu pengerjaannya pun paling lama dibandingkan proyek lain atau 17 titik prioritas Wali Kota Solo.
Berdasarkan catatan Solopos.com, proyek elevated rail Simpang Joglo akan memakan anggaran total Rp980 miliar. Anggaran sebesar itu untuk beberapa paket kegiatan, termasuk pengerjaan underpass Joglo.
Grounbreaking mega proyek tersebut dilakukan pada Januari 2022. Pengerjaan semua paket ditargetkan rampung pada 2024. Artinya tinggal setahun tersisa untuk menyelesaikan semua paket proyek tersebut.
Grounbreaking mega proyek tersebut dilakukan pada Januari 2022. Pengerjaan semua paket ditargetkan rampung pada 2024. Artinya tinggal setahun tersisa untuk menyelesaikan semua paket proyek tersebut.
Masyarakat masih harus bersabar sedikit lagi untuk bisa melintasi persimpangan yang selama ini menjadi simpul kemacetan parah di Solo utara itu. Kesabaran masyarakat tersebut dipastikan berbuah kepuasan.
Sebab ketika elevated rail dan underpass Joglo sudah selesai dikerjakan, lalu lintas di kawasan itu akan lancar. Tidak akan ada lagi antrean panjang kendaraan atau kemacetan saat berangkat maupun pulang kerja.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, saat diwawancara Selasa (19/12/2023), mengatakan rel layang dan underpass Joglo akan membuat mengurangi kemacetan secara signifikan.
Sebab tidak akan ada lagi penutupan jalan karena kereta api lewat. Selain itu ada underpass yang menghubungkan Jalan Sumpah Pemuda dengan Jalan Ki Mangun Sarkoro. Ada juga bundaran di bawah rel layang.
“Insya Allah akan banyak mengurai kemacetan. Rel di atas sehingga tak ada pemberhentian karena kereta lewat. Dan pastinya banyak penghematan bahan bakar dan waktu. Apalagi ada sistem bundaran dan underpass,” ujar dia.
Ari mengatakan persoalan kemacetan kendaraan di Simpang Joglo merupakan persoalan klasik yang sudah terjadi puluhan tahun. Awalnya Pemkot Solo mengusulkan pembuatan Flyover Simpang Joglo untuk mengatasi kemacetan.
Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pembangunan rel layang dan Underpass Joglo untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan itu. Untuk itu dia meminta warga untuk bersabar.
Sebab penutupan total Simpang Joglo masih akan terjadi beberapa bulan ke depan. Tapi dia berkomitmen agar semua proyek strategis yang dikerjakan di eranya akan selesai 2024, tak terkecuali rel layang Simpang Joglo Banjarsari.
Dengan skema yang disiapkan, kemungkinan besar persoalan kemacetan akut lalu lintas di Simpang Joglo akan selesai. Penantian panjang dan pengorbanan masyarakat selama ini akan terbayar lunas.