SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TERANCAM ROBOH--Warga melintas di jembatan Desa Karangwaru, yang setahun terakhir kian longsor dan ambrol terkikis arus air, Senin (31/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Syahaamah Fikria)

Solopos.com–Siang itu, Senin (31/10/2011) tampak beberapa remaja sedang mengendarai sepeda melintas jalan di Desa Karangwaru, Kecamatan Plupuh, Sragen. Saat melewati sebuah jembatan, tepatnya di Dukuh Ngrayapan, mereka pun sedikit memperlambat kayuhan sepeda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Satu per satu, mereka bergantian melintas jembatan tersebut. Ya, jembatan yang menjadi penghubung antara Dukuh Tulusari dan Ngrayapan, Desa Karangwaru, tersebut terlihat mengkhawatirkan.

Dari pantauan Espos, jembatan yang juga menjadi salah satu jalur menuju ke Kecamatan Tanon tersebut sudah tak memiliki pondasi yang layak. Empat bangunan tugu pondasi di sisi kanan kiri sudah menghilang alias ambrol.

Sebagai pengaman, di sisi kanan kiri jembatan dipasang pagar bambu. Sementara untuk menahan sebagaian batu-batu pondasi agar tak semakin longsor, dipasang kawat-kawat talut atau bronjong.

Dengan kondisi itu, bentuk jalan yang membentang di jembatan itu pun tak utuh lagi karena kian ambles.

Para warga di Desa karangwaru dan Karungan yang kerap melintas di jembatan itu mengungkapkan keresahan mereka.

“Beberapa waktu lalu ada truk yang setengah badannya ngglempang karena nekat lewat situ,” tutur salah seorang warga sekitar, Togok, saat ditemui Espos.

Togok mengungkapkan jika jembatan tersebut tak segera ditangani, dikhawatirkan bisa benar-benar roboh. Apalagi musim hujan tahun ini sudah datang.

“Kami juga tak bisa berbuat banyak, kalau memasang palang agar mobil tak lewat di situ lagi, nanti malah disalahkan. Kan hal itu bukan wewenang kami sebagai warga. Sebenarnya kami hanya ingin mengantisipasi,” ujarnya.

Sementara diungkapkan Kepala Desa (Kades) Karangwaru, Sugiyo, ambrolnya jembatan tersebut telah terjadi sekitar satu tahun. Membludaknya air sungai saat musim penghujan tahun lalu menjadi penyebab utama pondasi jembatan itu longsor. Ditambah lagi hujan yang turun akhir-akhir ini, kian menggerus sisa-sisa pondasi.

“Air sungai yang mengalir di bawah jembatan itu adalah pertemuan dari empat sungai sebelumnya, sehingga arusnya sangat deras. Alhasil pondasi jembatan tak kuat menahan derasnya arus air,” tutur Sugiyo.

Terkait kerusakan itu, diakui Sugiyo, pihaknya sudah sejak bulan September tahun lalu mengajukan proposal perbaikan jembatan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.

“Dari Pemkab merespons akan segera memperbaiki jembatan yang rusak di daerah Karangwaru, tapi memang bertahap,” urainya.

Sementara, jembatan tersebut bukan satu-satunya yang mengalami kondisi memrihatinkan. Dari total 16 jembatan yang ada di Desa Karangwaru, ada empat jembatan yang terancam roboh.

(m97)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya