SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memaparkan 17 program prioritas pembangunan Kota Solo saat hadir sebagai pembicara dalam acara Sarasehan Pemimpin Muda di The Sunan Hotel Solo, Selasa (25/7/2023). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO–Peningkatan sumber daya manusia harus menjadi prioritas Kota Solo sebagai tindak lanjut pembangunan 17 titik prioritas Kota Solo.

Koordinator Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Kecamatan Banjarsari Suyanto menjelaskan mayoritas titik pembangunan prioritas Pemkot Solo berlokasi di Banjarsari, seperti Masjid Sheikh Zayed, Islamic Centre, Jembatan Rel Layang Joglo, Sri Kayu, Lokananta, Taman Balekambang, Gedung Olahraga Indoor Manahan, Pura Mangkunegaran, Selter Manahan, dan sebagian Koridor Gatot Subroto.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Revitalisasi Pasar Jongke dan Lokananta di Kecamatan Laweyan. Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) dan Kawasan Kumuh Semanggi-Mojo di Kecamatan Pasar Kliwon.

Pembangunan Solo Technopark, Solo Safari, PLTsa Putri Cempo, dan pembangunan Museum of Culture and Technologi di Kecamatan Jebres. Sedangkan Koridor Gatot Subroto sebagian di Kecamatan Serengan.

“Harapan kami ada pembangunan SDM dengan tujuan peningkatan ekonomi dan untuk penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Solo,” jelas Yanto, sapaan akrabnya, Jumat (16/2/2024).

Yanto memberikan contoh potensi untuk pembangunan SDM dengan pembinaan UMKM di sekitar Masjid Sheikh Zayed. Masjid tersebut merupakan destinasi wisata religi di Jateng dengan tingkat kunjungan tertinggi.

Rel layang Joglo juga bisa menjadi daya tarik wisata karena tidak ada infrastruktur serupa di Jateng. Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Solo harus melakukan pembangunan SDM menyasar warga setempat.

“Dinas-dinas bisa membina masyarakat untuk membuat suvenir yang menjadi ikon Solo. Misalkan kalung Rajamala, disamping kuliner khas Solo. Dikemas dengan baik supaya lebih menarik,” papar dia.

Menurut dia, peningkatan ekonomi bisa mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Kota Solo.  Suyanto menjelaskan sesuai data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  Kota Solo, tingkat kemiskinan Kota Solo selalu turun tiga tahun terakhir yakni 9,4 % pada 2021 menjadi 8,84% atau turun 0,56% pada 2022 atau pandemi Covid-19.

Jumlahnya kembali turun menjadi 8,84% atau turun 0,4 pada 2023 atau status pandemi Covid-19 dicabut. Pemkot Solo harus melakukan langkah strategis supaya target tingkat kemiskinan menjadi 6,92% pada 2026 bisa tercapai.

“Tahun ini menjadi kesempatan emas yang bisa digunakan warga Solo. Pembinaan SDM untuk peningkatan ekonomi dan mengurangi pengangguran terbuka,” jelas dia.

Menurut dia, pembangunan Kota Solo harus berkelanjutan. Wali Kota Solo yang baru nantinya bisa meneruskan estafet dari Gibran Rakabuming Raka.

Sekda Solo Budi Murtono mengatakan Pemkot Solo fokus 17 titik prioritas rampung dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta pembangunan fisik dikurangi untuk fokus pada pembangunan SDM.

“Ke depan pembangunan fisik gak terlalu banyak. Kami mendorong pembangunan sumber daya manusia. Implementasinya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah berikutnya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya