SOLOPOS.COM - Sebanyak 1.000 cup jenang beragam jenis dibagikan saat digelar festival jenang di Bumi Perkemahan Tirta Mulya Desa/Kecamatan Kalikotes, Sabtu (5/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENJenang bakal menjadi ikon produk Desa/Kecamatan Kalikotes. Jenang bakal menjadi salah satu oleh-oleh dari paket wisata yang dikembangkan di Desa Kalikotes.

Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Kalikotes, Ponidi, saat digelar Srawung Budaya Kalikotes Menyulam Silam di Bumi Perkemahan Tirta Mulya Desa Kalikotes, Sabtu (5/11/2022). Salah satu rangkaian kegiatan yakni Festival Jenang. Pada kegiatan itu dibagikan sekitar 1.000 cup jenang dan dibagikan ke warga.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Harapan kami jenang menjadi ikon produk di Kalikotes dan menjadi paket wisata. Ketika ada yang berkunjung ke hidroponik, kami paketkan RW yang siap memproduksi jenang sebagai oleh-oleh. Ke depan, olahan jenang tidak hanya jenang basah. Kami akan dorong pelatihan-pelatihan ke depannya,” kata Ponidi.

Jenang menjadi produk yang dibikin sebagian warga Kalikotes. Selain itu, pilihan jenang digadang-gadang menjadi ikon produk Desa Kalikotes lantaran makanan tersebut sudah sangat dikenal oleh masyarakat Jawa.

Ketua Pokdarwis Desa Kalikotes, Harsono, mengatakan aneka jenis jenang bisa dibikin warga. Dia mencontohkan seperti jenang sumsum, jenang mutiara, jenang gendol, dan lain-lain. Saat ini, ada sekitar 18 warga yang biasa memproduksi jenang.

Baca Juga: Kuliner Tradisional Ini Sudah Jarang Dijumpai, Jenang Gempol Bu Kiryanti Klaten

“Jenang itu makanan yang sudah merakyat. Pada acara seperti hajatan dan lainnya, jenang biasanya ada,” kata Harsono.

Pengembangan potensi jenang sejalan dengan pengembangan wisata di Kalikotes. Harsono menjelaskan ada banyak potensi wisata yang ada di Desa Kalikotes. Seperti bumi perkemahan, miniatur manasik haji, hidroponik, terowongan peninggalan kolonial Jepang, serta wisata religi.

Salah satu potensi wisata yang sudah tergarap, yakni pengembangan bumi perkemahan yang sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Bumi perkemahan itu menempati lahan kas desa seluas 1,6 hektare (ha).

“Daya tampungnya sampai 2.000 anak. Banyak juga yang kemah dari luar Klaten,” kata Harsono.

Baca Juga: Penemunya Enggan Jadi PNS, Begini Sejarah Munculnya Soto Garing di Delanggu

Selain srawung budaya, pada rangkaian kegiatan itu ada penyerahan Surat Keputusan (SK) Bupati Klaten terkait penetapan Desa Kalikotes menjadi desa wisata. Setelah ditetapkan menjadi desa wisata, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mendorong pemerintah Desa Kalikotes berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) guna penguatan pengembangan potensi wisata.

“Alam di bumi perkemahan ini luar biasa. Yang terpenting itu harus terus dijaga keamanan serta kebersihannya,” kata Mulyani.

Salah satu warga Desa Kalikotes, Sri Mulyani, 56, berharap setiap RW ada produksi jenang yang dikelola ibu rumah tangga. Selama ini, pembuatan jenang terutama digunakan ketika ada kegiatan Posyandu.

“Harapan saya setiap RW membuat jenang masing-masing yang tujuannya untuk penambahan pendapatan ibu rumah tangga. Jenang itu bahannya tepung beras, santan, serta gula,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya