Soloraya
Kamis, 22 April 2021 - 20:15 WIB

Setelah Klaster Piknik, Kini Muncul Klaster Warung Soto di Boyolali

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas medis virus corona. (Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI – Tak hanya klaster piknik yang muncul di Kabupaten Boyolali. Kini muncul klaster Covid-19 baru di Boyolali yakni klaster warung soto.

Ironisnya, klaster tersebut berasal dari desa yang sama dengan klaster piknik yakni Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali. “Iya, ada klaster soto,” kata Kepala Desa Candi, Warsito seperti dikutip dari detik.com, Kamis (22/4/2021).

Advertisement

Warsito menjelaskan ada empat orang yang positif Covid-19 dari klaster warung soto di Boyolali ini. Keempat orang itu merupakan satu keluarga. “Ada 4 [orang] dalam satu keluarga. Yaitu ibu, dua orang anak dan satu cucu,” jelas dia.

Baca Juga: Rahasia Agar Tetap Disayang Suami Ala Bupati Klaten Sri Mulyani

Dia lantas mengungkap awal mula adanya klaster warung soto tersebut. Menurut Warsito, kasus itu bermula saat penjual soto itu sakit. Saat dibawa ke rumah sakit barulah diketahui yang bersangkutan terkonfirmasi terpapar virus Corona.

Advertisement

Kemudian dilakukan tracing dan 11 kontak eratnya dilakukan swab. Dari 11 orang yang di-swab, 3 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Yaitu dua orang anak dan satu cucu. Sehingga dalam klaster ini ada 4 orang.

“Warga Dukuh Semampir [Desa Candi]. Jauh dari Dukuh Gondang. Sekarang warung sotonya tutup dulu,” terang Warsito.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Jawa Tengah, Sugeng Riyanto, meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Berkaca dari kasus klaster piknik di Desa Candi, dia berharap masyarakat menjauhi kerumunan sementara ini.

Advertisement

Baca Juga: TNI Sebut Lokasi Hilangnya KRI Nanggala-402 Belum Diketahui, Meski Ditemukan Tumpahan Minyak

“Ternyata pembiaran dari masyarakat yang mengabaikan beberapa hal yang digariskan pemerintah ini membawa dampak buruk. Ini terjadi di Desa Candi, Dukuh Gondang khususnya yang berawal dari piknik. Berarti kalau piknik itu kan ada kerumunan, dia tidak tahu apakah sampingnya sehat atau tidak. Ternyata membawa dampak 36 orang positif COVID-19,” kata Sugeng Riyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif