Soloraya
Jumat, 18 Maret 2022 - 09:45 WIB

Setelah Ruwahan Semalam, Ini Agenda Berikutnya Bhre Mangkunagoro X

Afifa Enggar Wulandari  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bhre Cakrahutomo KGPAA Mangkunagoro X. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pura Mangkunegaran Solo telah menggelar acara ruwahan yang bertepatan dengan Hari Jadi ke-265 Mangkunegaran, Kamis (17/3/2022) atau 17 Ruwah tahun Alip 1955 semalam.

Acara dipimpin langsung Bhre Cakrahutomo sebagai KGPAA Mangkunagoro X. Acara ruwahan dimulai pukul 19.00 WIB di Pendapa Pura Mangkunegaran Solo. Tak lebih dari sepertiga bagian selasar pendapa yang dipenuhi tamu sebab acara hanya dihadiri sekitar 200 orang.

Advertisement

Baca Juga : Pasca Dilantik, KGPAA MN X Pimpin Tradisi Ruwahan di Mangkunegaran Solo

Acara ruwahan selesai pukul 20.30 WIB. Hingga acara berakhir, Bhre belum bisa ditemui awak media. “Agenda setelah ini ziarah dari yang Jumeneng Mangkunagoro I dan semua yang sudah meninggal. Kemudian dilanjut [ke makam] pasukan Sambernyawa sampai ke Mataram, Imogiri, Kota Gede, Kedu,” ujar Pengageng Wedhana Satria Pura Mangkunegaran Solo, KRMT Lilik Priarso, kepada wartawan sesuai acara.

Acara ruwahan semalam berlangsung khidmat. Acara dipandu protokol menggunakan Bahasa Jawa. Bhre Mangkunagoro X mengenakan ageman berwarna hitam. Bhre memasuki pendapa kemudian dipersilakan duduk.

Advertisement

Baca Juga : Dipimpin Bhre, Begini Jalannya Ruwahan dan Peringatan Hari Jadi MN Solo

Acara ruwahan dan peringatan hari jadi MN Solo itu dilanjutkan dengan doa wilujengan yang dibacakan dengan tata cara Jawa dan Islam. Para yogiswara atau orang suci duduk berjajar mengenakan ageman berwarna putih.

Di sela-sela istirahat, Bhre tampak menemui tamu. Tak segan, ia juga menyapa para tamu yang hadir. Sesekali, Bhre mengulur tangan dan berfoto bersama.

Advertisement

Baca Juga : Absen Jumenengan, Paundra Juga Tak Tampak saat Ruwahan di Mangkunegaran

Lilik mengatakan tidak ada doa khusus saat ruwahan dan wilujengan hari jadi ke-265 MN Solo itu. Menurut Lilik, doa berupa bacaan Tahlil. “Tidak ada [doa khusus], hanya disebutkan doa itu untuk siapa, mendoakan siapa saja. Tamu tidak hanya kerabat, tapi juga abdi dalem,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif