SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bencana Alam. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Widodo Munir, mengingatkan kepada warga agar senantiasa waspada dan siaga terhadap ancaman-ancaman bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin ribut, dan bencana lainnya yang tidak terduga. Apalagi saat ini sudah memasuki masa peralihan musim.

Widodo mengatakan puncak musim penghujan di Boyolali diprediksi akan terjadi pada Desember 2022-Januari 2023. Masyarakat tetap harus melakukan langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap musim hujan 2022-2023.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Langkah-langkah yang harus diambil, Pertama, melakukan penebangan pohon di sekitar rumah yang berpotensi menimpa rumah apabila terjadi angin kencang. Kedua, instansi pendidikan mengecek kembali bangunan sekolahnya apabila ada yang lapuk segera melakukan antisipasi, misalnya pindah ke ruangan lain,” ucap dia kepada Solopos.com di kantor BPBD, Senin (10/10/2022).

Kemudian masyarakat sudah semestinya sadar untuk melakukan pengelolaan sampah seperti memilah dan membuang sampah secara benar. Karena, kata Widodo, sebagian besar banjir di Boyolali bukan banjir yang disebabkan aliran sungai, tetapi karena air hujan yang mengalir ke drainase kemudian tersumbat oleh sampah. Sehingga air meluap ke jalan dan permukiman.

Baca Juga: Keren! Festival Layang-Layang Desa Duwet Jadi Ikon Wisata Baru di Boyolali

Warga juga diimbau BPBD agar bersiap siaga mengecek lingkungannya yang berpotensi mengalami tanah longsor, seperti menghindari tinggal area yang dekat tebing atau lokasi rawan rekahan tanah.

Beberapa waktu terakhir, Widodo mengatakan cukup sering ada angin kencang yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang di jalan. Misalnya pohon yang tumbang di jalur arteri Boyolali, tepatnya di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, pada Sabtu (8/10/2022).

“Kami bersama relawan, dan masyarakat setempat. Alat-alat seperti gergaji sudah kami siapkan. Alhamdulillah kemarin dalam waktu yang tidak lama semuanya bisa teratasi, sehingga tidak mengganggu jalan,” ucap dia.

Lebih lanjut, Widodo menjelaskan pohon tersebut tumbang pada sore hari saat hujan deras mengguyur. Waktu evakuasi pohon tumbang yang menghambat di Jalan Raya Solo-Semarang jalur utara itu cukup memakan waktu 15 menit. Widodo menerangkan kondisi saat itu masih bisa diatur dengan pengalihan buka tutup jalan.

Baca Juga: Jalur Arteri di Boyolali Rawan Laka lantas, Polisi Pasang 108 Rambu

BPBD belum bisa melaporkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana yang melanda wilayahnya. Namun, untuk kejadian seperti pohon tumbang, Widodo menjelaskan kerugian yang ditimbulkan seperti ketidaklancaran lalu lintas.

Selain itu, cuaca ekstrem dianggap berpotensi mengancam lahan persawahan warga. BPBD telah melakukan rapat penyusunan pemetaan bencana bersama Kecamatan Banyudono dan Sawit, salah satunya membahas dampak kerusakan lahan pertanian akibat banjir di musim hujan.

Namun demikian, Widodo mengatakan belum menerima laporan terkait kerusakan lahan persawahan akibat cuaca ekstrem ini.

“Kami belum menerima laporan dari desa maupun Dinas Pertanian. Namun mudah-mudahan tidak ada kasus gagal panen. Dan tahun sebelumnya kami juga tidak ada laporan gagal panen karena terkena banjir atau angin,” ucap dia.

Baca Juga: Tenggelam saat Mandi di Sungai, Remaja Asal Klego Boyolali Meninggal Dunia

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Daliman, mengatakan belum ada laporan warga soal kerusakan lahan yang mengakibatkan petani gagal panen saat cuaca ekstrem ini.

“Gagal panennya karena hama wereng,” ucap dia kepada Solopos.com saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (10/10/2022).

Kepala Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono, Herie Sarwo Edie juga menyatakan hal yang sama. Ia mengatakan belum ada laporan warga soal kerusakan lahan pertanian akibat cuaca ekstrem di Boyolali. Hal tersebut diungkapkan Herie melalui WhatsApp, Senin (10/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya