SOLOPOS.COM - Para siswa turun dari bus sekolah saat tiba di dekat simpang empat Alun-alun Sragen atau tepatnya di depan SMPN 2 Sragen, Selasa (18/7/2023). (Istimewa/Nugroho)

Solopos.com, SRAGEN—Setelah membuka dua jalur bus sekolah, yakni Jalur A (Sambungmacan-Sragen) dan Jalur B (Masaran-Sragen), Dinas Perhubungan atau Dishub Sragen membuka jalur C untuk pelayanan bus sekolah mulai Kedawung-Sragen.

Jalur C itu mulai dioperasionalkan pada Senin (25/9/2023). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menginventarisasi aset kendaraan yang tidak terpakai untuk dimanfaatkan sebagai bus sekolah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dishub Sragen, Catur Sarjanto, kepada Solopos.com, Minggu (24/9/2023), menyampaikan bus sekolah untuk jalur C saat pemberangkatan sekolah (pagi) dimulai pukul 06.00 WIB dari jalur awal di depan Kecamatan Kedawung, Sragen, dan titik akhirnya di SMAN 1 Sragen.

Kemudian untuk jam pulang sekolah, Catur menerangkan pelayanan bus dimulai pukul 14.30 WIB dari depan SMP Xaverius 1 Sragen dan berakhir di depan Kecamatan Kedawung.

“Nanti dibuka untuk jalur lainnya. Bahkan nanti ada CSR [corporate social responsibility] RSI Amal Sehat yang akan membantu satu unit bus sekolah. Untuk tambahan bus sekolah lainnya masih diinvestarisasi,” jelas dia.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan jalur baru untuk Sragen-Kedawung itu tinggal operasional. Dia menerangkan armadanya berupa L-300 besar milik Dinas Kesehatan (Dinkes).

Yuni, sapaannya, menerangkan mobil itu merupakan hibah pemerintah pusat yang tidak terpakai.

“Selain di DKK [Dinkes], ada mini bus milik DP2KBP3A [Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak] Sragen yang tidak terpakai juga. Bus itu dulu digunakan untuk pelayanan KB keliling. Nah, sekarang puskesmas-puskesmas sudah punya peralatan yang komplit sehingga mobil pelayanan KB itu tidak diperlukan lagi. Bus itu bisa dibranding dan dijadikan bus sekolah,” jelas Yuni.

Yuni pun berniat untuk membelikan satu unit bus dari dana CSR RSI Amal Sehat. Kalau memenuhi permintaan masyarakat, jelas dia, armadanya jelas kurang tetapi setidaknya pemerintah sudah berusaha untuk menambah.

Dia masih menginventarisasi aset-aset kendaraan yang bisa di-branding menjadi bus sekolah daripada kendaraan itu tidak bisa terpakai, seperti bus perpustakaan keliling di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen.

Dia mengatakan bus perpustakaan keliling itu lumayan besar dan tidak terpakai karena di desa-desa sudah ada perpustakaan. Dia berharap bus itu bisa dimanfaatkan untuk bus sekolah.

“Selama ini untuk jalur ke Sumberlawang belum ada. Yang sudah jalan dari Sambungmacan-Sragen dan Masaran-Sragen. Nanti tambah satu dari Kedawung-Sragen. Lalu jalur keempat di Tangen dan jalur kelima bisa ke Sumberlawang. Untuk branding masih mengandalkan BUMD [badan usaha milik daerah]. Bus dari DP2KBP3A itu, saya sudah minta PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] untuk branding,” kata dia.

Rute Jalur C Bus Sekolah (Kedawung-Sragen)

  1. Kantor Kecamatan Kedawung
  2. SMKN 1 Kedawung
  3. Jembatan Desa Bendungan
  4. Simpang Pasar Puro
  5. PDAM/Dapur Lely
  6. Simpang Kretek Gandok
  7. Simpang BLK
  8. Simpang Teguhan
  9. SMP Kristen Shining Star/SMA-SMK Kristen Sragen
  10. SMPN 4 Sragen
  11. SMP Xaverius 1 Sragen
  12. SDN Mojo 58/Dinsos
  13. Masjid Al Falah Sragen
  14. SMP Muhammadiyah 1 Sragen
  15. Halte Bus SMPN 2 Sragen
  16. SMKN 1 Sragen
  17. SMAN 1 Sragen

Sumber: Dishub Sragen. (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya