SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengecek dan memonitor perkembangan pembangunan kawasan wisata religi manasik haji pada Selasa (16/5/2023) lalu. (Istimewa/Tim Liputan Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Boyolali segera memiliki tempat wisata manasik haji lengkap yang berlokasi di pusat kota, tepatnya di bekas Pasar Hewan Sunggingan di daerah Singkil, Kecamatan Boyolali. Anggaran untuk proyek itu mencapai puluhan miliar rupiah.

“Kami mintakan doa [kepada jemaah calon haji], agar Kabupaten Boyolali dalam rangka membangun tempat untuk manasik haji diberikan kelancaran. Sehingga tahun depan bisa digunakan latihan,” ujar Bupati Boyolali, M Said Hidayat, seusai melepas jemaah calon haji kloter 63 Boyolali di depan Masjid Ageng Boyolali, Minggu (11/6/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mengutip boyolali.go.id, Bupati Said meninjau sejumlah lokasi pembangunan proyek, salah satunya kawasan wisata religi di Singkil, Boyolali, dengan mengendarai sepeda motor antik kesayangannya pada Selasa (16/5/2023) lalu.

Proyek kawasan wisata religi yang salah satunya untuk membangun tempat manasik haji tersebut sedang digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali. Lokasinya ada di bekas Pasar Hewan Singkil dengan luas tiga hektare.

Tahap pembangunan kawasan wisata religi tersebut telah dimulai pada 2021. Di kawasan itu nantinya dibangun beberapa gedung atau bangunan yang bisa digunakan untuk menggambarkan rangkaian ibadah haji.

“Alhamdulillah berjalan lancar sampai dengan hitungan hari ini kurang lebih sudah mencapai 35 persen. Harapannya pada akhir September semua dapat terselesaikan dan kemudian hari dapat segera dimanfaatkan untuk anak-anak Boyolali belajar beribadah haji maupun umrah,” kata Said pada 16 Mei 2023.

Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Boyolali, Yovi Hardianto, mengungkapkan Kawasan Wisata Religi Boyolali ini akan dilengkapi dengan miniatur kakbah, replika Masjid Nabawi, replika area Sai, Jabal Rahmah, padang Arafah, dan sebagainya.

“Dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian ibadah haji baik di Mekkah maupun Madinah, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manasik haji,” kata Yovi pada saat itu.

Ia menjelaskan pada 2021, DPUPR Boyolali menganggarkan Rp925 juta untuk penataan lahan pembangunan objek wisata religi manasik haji itu. Lalu pada 2022, untuk membangun replika area Sai dianggarkan Rp2,8 miliar.

Kemudian, pada 2023 ini, Pemkab melalui DPUPR Boyolali menganggarkan lima paket pembangunan di kawasan wisata religi kurang lebih Rp21 miliar.

Lima paket tersebut yaitu pembangunan gedung miniatur Kabah Rp3,2 miliar, pembangunan kios senilai Rp5,7 miliar, pembangunan gedung auditorium dan replika Masjid Nabawi Rp3,6 miliar.

Kemudian, pembangunan fasilitas pendukung berupa area ticketing senilai Rp2,3 miliar, serta pembangunan sarana prasarana pendukung lainnya senilai Rp6 miliar. Seluruh pekerjaan ditargetkan rampung pada akhir September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya