SOLOPOS.COM - Ratusan tenaga kerja mulai bekerja memproduksi rokok kretek di SKT PT Djarum Kudus yang dibuka perdana di Desa Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Senin (8/1/2024). (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SUKOHARJO – Setelah mendirikan pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) di Sragen, PT Djarum Kudus melakukan ekspansi lini bisnis di Sukoharjo. Djarum segera merekrut sekitar 2.000 tenaga kerja lokal untuk menunjang kegiatan produksi.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo, Djoko Purnomo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (15/3/2024). Ipung, sapaan akrabnya, mengatakan Djarum bakal menyewa gudang besar untuk kegiatan produksi di Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau tidak salah lokasinya di Desa Parangjoro atau Desa Pondok di wilayah Kecamatan Grogol. Antara dua desa itu. Untuk kegiatan produksi sehari-hari,” kata dia.

Menurut Ipung, Djarum membutuhkan sekitar 2.000 orang tenaga kerja yang diprioritaskan warga lokal Sukoharjo dan sekitarnya. Rekrutmen tenaga kerja bakal dilakukan secara bertahap menyesuaikan kebutuhan di setiap divisi produksi.

Industri padat karya yang membutuhkan ribuan tenaga kerja ini diharapkan mampu menekan angka pengangguran terbuka di Sukoharjo. Hadinya pabrik rokok SKI ini secara otomatis membuat serapan tenaga kerja lokal bakal meningkat.

“Harapannya mengurangi jumlah pengangguran terbuka. Lulusan SMK dan sederajat bisa direkrut dan langsung kerja,” ujar dia.

Sementara itu, seorang warga Desa Parangjoro, Anwar, mengatakan belum mengetahui perihal perekrutan tenaga kerja lokal untuk kegiatan produksi Djarum. Menurut dia, sudah semestinya perusahaan atau pabrik yang membuka usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal.

Di wilayah Kecamatan Grogol, banyak bermunculan pabrik atau perusahaan baru yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah besar. “Di wilayah Parangjoro, ada beberapa pabrik tripleks, cat, hingga konveksi. Tapi, yang paling banyak di wilayah Desa Telukan. Ada pabrik garmen dan tekstil yang menyedot ribuan tenaga kerja,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya