Soloraya
Rabu, 28 Desember 2022 - 19:59 WIB

Siap-Siap! Solo Diprediksi Hujan Sedang hingga Lebat Jelang Malam Tahun Baru

Gigih Windar Pratama  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awan tebal menggantung di langit Kota Solo belum lama ini. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Hujan sedang hingga lebat diprediksi akan mengguyur Kota Solo menjelang malam pergantian tahun baru 2023, Sabtu (31/12/2022). Menurut prakiraan Badan Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, hujan sedang hingga lebat turun ada siang dan sore hari.

Sedangkan malam diperkirakan akan mendung. Cuaca ini tidak lepas dari kondisi di Jawa Tengah yang berada di tengah-tengah musim hujan.

Advertisement

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, yang mengawasi cuaca di seluruh Jawa Tengah, Sutikno, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/12/2022), menjelaskan potensi hujan lebat mengguyur Kota Solo cukup tinggi terutama di siang hingga sore hari.

“Cuaca wilayah Soloraya pada Sabtu, 31 Desember, diperkirakan berawan pada pagi hari, berpotensi hujan sedang hingga lebat pada siang menuju sore dan berawan pada malam sampai dini hari,” ujar Sutikno mengenai prakiraan cuaca menjelang Malam Tahun Baru di Solo.

Menurut Sutikno, saat ini Jawa Tengah sedang menuju puncak musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung pada Januari hingga Februari. “Puncaknya Januari sampai Februari sehingga potensi hujan menjadi lebih tinggi saat ini,” terang Sutikno.

Advertisement

Dalam rilis yang diterima Solopos.com dari BMKG, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana.

Mulai dari bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. 

Hal ini tidak lepas dari hasil analisis dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia, yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Tengah.

Advertisement

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Riau, dari Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, di Laut Jawa, di Laut Bali, dari Selat Sunda hingga Jawa bagian barat. 

Meningkatnya potensi penguapan (penambahan massa uap air) berada di wilayah Laut Jawa serta kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif