SOLOPOS.COM - Siswa SD Negeri Kestalan No. 5 Solo antre dengan menjaga jarak aman saat mengikuti tes usap PCR secara acak di sekolah, Selasa (23/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali menjadwalkan kegiatan tes swab acak dalam rangka surveilans Pemberlakuan Tatap Muka atau PTM di sekolah pada bulan depan. Ini akan menjadi surveilans tahap ketiga yang bertujuan mendeteksi awal persebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan.

Program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu dilakukan rutin seiring PTM yang terus berlangsung di masa Pandemi Covid-19. Sedianya, surveilans tahap ketiga dilaksanakan pada bulan Desember 2021 namun urung lantaran memasuki masa libur anak sekolah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kendati waktunya lebih pendek, mereka diminta tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan jumlah sampel yang diuji swab dalam surveilans tahap kedua, November lalu lebih sedikit.

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Beban, Jembatan Jl Surya Jagalan Solo Ambrol

Temuan kasus positif pun dari tes swab acak tahap kedua di sekolah Kota Solo pun jauh lebih sedikit. Totalnya 34 orang yang terdiri dari 32 siswa dan dua guru. Perincian 34 kasus itu, meliputi dua siswa di SDN Cinderejo, empat siswa dan satu guru di SDN Semanggi Kidul.

Kemudian 15 siswa dan satu guru di SDN Beskalan. Kemudian, masing-masing seorang siswa di SMPN 6, SMAN 8, dan SMA Muhammadiyah 1. Lalu, delapan siswa di SMP Muhammadiyah 7.

Evaluasi Protokol Kesehatan

“Tambahan tiga kasus pada pekan lalu berasal dari exit test di SDN Beskalan. Dari sekolah lain tidak ada tambahan dari exit test. Kalau dibandingkan yang lalu [tahap pertama], memang lebih baik. Tahap ketiga mulai Januari, karena Desember kan anak-anak meski tidak libur tapi PJJ,” katanya, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Sepur Kluthuk Solo Angkut 20-An Wisatawan Bandung saat Serempet Pajero

Berdasarkan hasil surveilans tahap pertama dan kedua, evaluasi diharapkan tak hanya di sekolah sasaran uji swab acak, melainkan seluruh sekolah di Solo. Dengan demikian kejadian serupa tak terjadi di sekolah lain.

“Mestinya begini, yang menjadi sasaran bukan yang perbaikan, tapi semua. Kalau sasarannya 29 sekolah itu tetap ditemukan kasus, ya artinya kondisi sekolah dan PTM belum benar-benar aman. Kalau semua sekolah yang PTM diambil sampel, saya kira juga ada temuan. Makanya terus bergulir. Surveilans tahap pertama dan kedua lalu awal kasusnya hanya seorang sampai tiga orang, lalu banyak,” ucapnya.

Baca Juga: Pengemudi Pajero Terserempet Sepur Kluthuk di Solo Mahasiswa Wonogiri

Ning, panggilan akrabnya, menyebut temuan kasus pada surveilans PTM di Solo mayoritas tanpa gejala sehingga bisa jadi anak yang terlihat sehat bisa jadi terpapar virus itu dan menularkannya ke siswa lain.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ariyatno mengaku bakal mengevaluasi protokol kesehatan di sekolah yang ditemukan kasus. “Mekanisme PTM seperti apa, kami ingin simulasi ulang, Mulai dari fase 1 diulang didata kembali, SOP-nya yang diperbaiki,” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya