Soloraya
Rabu, 13 Maret 2024 - 13:46 WIB

Siap-siap! Viaduk Gilingan Solo Ditutup Total 15 Maret hingga 3 April 2024

Candra Septian Bantara  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di dibawah Viaduk Gilingan di Jl A. Yani Solom Rabu (13/3/2024). Viaduk Gilingan akan ditutup total mulai 15 Maret 2024 hingga 3 April 2024. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Viaduk Gilingan Jl. Ahmad Yani, Solo akan ditutup total mulai Jumat (15/3/2024)  pukul 22.00 WIB hingga Rabu (3/4/2024)  pukul 22.00 WIB. Penutupan ini imbas dari adanya pekerjaan pembongkaran jembatan, pelebaran jalan, dan penurunan elevasi jalan di Viaduk Gilingan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari hasil rapat koordinasi di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Rabu (13/3/2024), pekerjaan proyek ini akan terbagi menjadi tiga tahapan.

Advertisement

Pekan pertama akan fokus untuk pembongkaran jembatan, pekan kedua fokus untuk pelebaran dan penurunan elevasi jalan, dan pekan ketiga akan dilakukan finishing dan pengerjaan jalur pejalan kaki untuk wisatawan ke Masjid Sheikh Zayed.

Site Manager Renovasi Viaduk Gilingan, Niko Herlambang, menargetkan sebelum H-7 Lebaran proyek ini bisa selesai untuk tahap pertama terutama untuk jalur pejalan kaki menuju Masjid Sheikh Zayed. Dan akan dibuka lagi untuk sementara waktu mulai Kamis (4/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024) karena adanya momen Lebaran.

“Kami menargetkan sebelum H-7 lebaran proyek ini bisa selesai untuk tahapan pertama. Dan akan kami buka lagi untuk sementara waktu karena momen Lebaran mulai Kamis (4/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024),” kata Niko.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufiq Muhammad, menekankan agar pihak kontraktror dalam hal ini PT Calista Perkasa Mulia untuk segera membuat rambu-rambu atau papan penunjuk. Mengingat waktu penutupan Viaduk Gilingan tinggal satu hari lagi.

“Kami meminta kepada Mas Niko selaku penanggung jawab untuk segera membuat rambu atau papan penunjuk terkait rencana penutupan Viaduk Gilingan. Agar masyarakat bisa tahu karena tinggal satu hari lagi,” ungkap Taufiq.

Taufiq menambahkan Dishub telah menyiapkan beberapa skema jalur alternatif yang bisa dilalui masyarakat selama penutupan Viaduk Gilingan. Jalur alternatif tersebut masih sama seperti saat penutupan viaduk tahap pertama beberapa waktu lalu.

“Terkait adanya proyek tersebut kami akan menyiapkan beberapa opsi rute yang bisa jadi alternatif masyarakat saat tidak bisa melewati Viaduk Gilingan di Jalan Ahmad Yani. Secara umum jalan tersebut masih sama dengan penutupan Viaduk Gilingan tahap pertama tahun lalu,” jelas Taufiq

Advertisement

Setidaknya menurut Taufiq ada dua jalur yang bisa digunakan untuk masyarakat bila melintas dari barat dan timur. Bila kendaraan dari arah barat maka bisa melintasi Jalan Popda melewati Jalan S Parman, kemudian Jalan Monginsidi, dan melewati Jalan DI Panjaitan.

Selain itu jalur alternatif lainnya bisa melewatu Jalan Piere Tandean, menuju Jalan S Parman, kemudian Jalan Monginsidi , lalu ke arah Jalan DI Panjaitan.

Lalu ada opsi lain juga yakni melewati Jalan Raya Solo-Semarang menuju Jalan S Parman, melewati Jalan Monginsidi, kemudian ke arah Jalan DI Panjaitan.

Bila pengguna jalan datang dari arah timur Viaduk Gilingan maka bisa melewati Jalan Kolonel Sutarto menuju Jalan Monginsidi dan melewati Jalan S Parman.

Advertisement

Jalur kedua, pengendara bisa melewati Jalan Tentara Genie Pelajar, menuju Jalan DI Panjaitan, Jalan Monginsidi, dan ke Jalan S Parman. Sementara itu jalur alternatif ketiga adalah melewati Jalan Kolonel Sugiyono ke Jalan Letjen Sutoyo, ke Jalan DI Panjaitan, lalu ke Jalan Monginsidi, kemudian ke Jalan S Parman.

Selain alternatif jalan, masalah yang timbul terkait penutupan Viaduk Gilingan adalah persoalan parkir. Mengingat kantung tempat parkir utama di dekat Masjid Sheikh Zayed tidak bisa dipakai karena dipakai untuk memasang tenda untuk jemaah.

Untuk itu Dinas Perhubungan, Kelurahan Gilingan, dan Pengurus Masjid Syekh Zayed akan memaksimalkan lahan parkir yang ada. Taufiq berharap permasalahan parkir tahun lalu mulai dari penarikan tarif berlebih hingga konflik pengelola parkir tidak terulang kembali.

“Kami akan maksimalkan parkir di Terminal Tirtonadi, Lahan parkir samping Jl. DI Panjaitan, Pertigaan Gilingan, Ruas Jalan Mentawai, dan sekitar kampung. Sehingga harapannya permasalahan parkir seperti tahun lalu mulai dari tarif yang ugal-ugalan hingga konflik antar pengelola tidak terjadi lagi” ungkap Taufiq.

Advertisement

Taufiq menekankan bila memang dirasa parkirannya sudah penuh, parkiran di Terminal Tirtonadi bisa jadi opsi yang bagus. Pasalnya Dishub Solo telah menyiapkan total 8 shuttle bus dari Tirtonadi sampai Masjid Sheikh Zayed.

Kemudian Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Surakarta Kompol Agung Yudiawan, yang juga hadir dalam rapat koordinasi tersebut menekankan bahwa potensi kemacetan dari kebijakan penutupan Viaduk Gilingan akan cukup tinggi dan dampaknya bisa se-Solo.

Menurut dia, setidaknya ada tiga lokasi lain yang diprediksi akan terkena dampak kemacetan yakni, ruas jalan Stasiun Balapan ke timur, Monumen Banjarsari, dan Simpang Ngemplak.

Maka dari itu, Ia menekankan untuk tiap-tiap stakeholders (penanggung jawab) untuk saling berkoordinasi dan bekerja secara maksimal.

“Saya berharap tiap stakeholders yang hadir di rapat ini agar benar-benar bekerja dengan maksimal. Kemudian untuk kontraktor untuk bisa memastikan proyek ini tepat waktu dan punya pengawasan yang baik agar steril dari masyarakat,” ungkap Kompol Agung Yudiawan.

Perwakilan Pengurus Masjid Sheikh Zayed yang juga hadir dalam rapat koordinasi kali ini, Zain, menegaskan bahwa selama penutupan Viaduk Gilingan aktivitas di Masjid Sheikh Zayed tetap berjalan seperti biasa.

Advertisement

Ia hanya meminta agar masalah parkir bisa segera dipercahkan, terlebih saat akhir pekan dan sepuluh hari terakhir Ramadan jumlah pengunjung diperkirakan membeludak.

“Masjid Sheikh Zayed akan tetap berjalan seperti biasa meskipun ada penutupan Viaduk Gilingan. Saya berharap persoalan parkir bisa diselesaikan Dishub dan pemerintah kelurahan setempat. Sebab biasanya di akhir pekan dan sepuluh hari terakhir Bulan Puasa jumlah pengunjung akan berkali-kali lipat,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif