SOLOPOS.COM - Putri Ariani, 17, memberikan keterangan tentang konser Musik Langit Benderang di Loji Gandrung, Solo, Minggu (25/6/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–JKT48, Putri Ariani, Topik Sudirman, dan Tulus bakal memeriahkan konser Musik Langit Benderang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/7/2023). Konser ini bakal menjadi konser pertama bagi Putri setelah mendapat golden buzzer saat audisi America’s Got Talent.
Putri Ariani, 17 adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kasihan atau Sekolah Menengah Musik Yogyakarta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berhasil lolos saat audisi America’s Got Talent menjadi salah satu tangga karier Putri pada bidang musik.
Adapun Konser Musik Langit Benderang menyediakan ruang untuk lebih kurang 20.000 penonton. Putri menjanjikan penampilan yang mengesankan bagi penonton pada konser pertamanya setelah meraih golden buzzer.
“So excited, makin ramai penontonnya akan makin senang. Warga Solo harus datang, saya sudah menyiapkan surprise,” kata dia kepada wartawan di Loji Gandrung, Solo, Minggu (25/6/2023).
Putri juga membagikan kunci sukses bisa meraih prestasi di usia muda. Salah satunya berkarya sesuai passion.
“Itu paling penting karena kalau kita melakukan sesuatu sesuai passion, melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang kita sukai. Itu nanti akan lebih mudah, lebih menyenangkan karena kita enggak perlu effort untuk menjalaninya,” ungkap dia.
Ketua panitia konser Musik Langit Benderang, Muhammad Rizky Narindra, menjelaskan tiket konser musik bisa diakses melalui loket.com. Tiket presale 1 dan 2 sudah habis. Panitia menyediakan tiket preslae 3, presale 4, dan tiket reguler.
“Konser ini merupakan konser kali pertama yang diadakan SMA Pradita Dirgantara. Kami sudah menjual tiket sejak sepekan terakhir,” papar dia.
Direktur SMA Pradita Dirgantara Ari Presmana Tarigan menjelaskan sekolahnya memperingati Dies Natalis yang ke-5 awal Juli 2023. Konser Musik Langit Benderang sebagai cerminan kerja keras dan semangat para siswa SMA Pradita Dirgantara yang tak hanya punya prestasi akademik namun nonakademik.
“Sekolah ini adalah ingin menjadi sebuah lembaga pendidikan yang menggunakan kearifan lokal tetapi menghasilkan yang kompetitif di dunia internasional. Semangat ini hadir dari para pemimpin-pemimpin kami yang begitu peduli dengan masa depan Indonesia,” ujarnya.