Soloraya
Selasa, 25 Januari 2022 - 22:57 WIB

Siasati Mahalnya Pakan, Peternak Karanganyar Budidaya Rumput Pakchong

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumput pakchong. (starfarm.co.id)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kelompok peternak di Karanganyar mulai mengembangkan budidaya rumput pakchong untuk menyuplai pakan ternaknya. Selain mengurangi ketergantungan konsentrat pabrikan, budidaya rumput pakchong sekaligus jadi upaya menyiasati harga pakan yang melambung.

Ketua Kelompok Ternak Cempaka Unit Usaha Peternakan Punukan, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Rohmat, mengatakan rumput pakchong merupakan jenis tanaman persilangan rumput gajah. Rumput pakchong mulai dikembangkan dan dibudidaya para peternak kambing dan sapi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Selama ini kebutuhan pakan ternak dipenuhi dari produk pabrikan.

Advertisement

“Kami ingin mengurangi ketergantungan konsentrat pabrikan yang harganya naik. Harga konsentrat sekarang Rp4.200 per kilogram dari Rp4.000 per kilogram,” katanya, Selasa (25/1/2022) di Karanganyar.

Baca Juga: Korps Binmas Polri Belajar Ternak Ayam di Gondangrejo Karanganyar

Dalam sehari, dia setidaknya membutuhkan 60 kilogram konsentrat untuk memenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Guna menyiasati ongkos pakan, para peternak lantas membudidaya tanaman pakchong. Jenis rumput ini memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi hewan ternak.

Advertisement

Rohmat mengatakan, bibit pakchong ditanam di lahan seluas 3.000 meter persegi. Saat ini tanaman tersebut sudah berusia satu bulan.

“Nanti kita bisa panen tiga bulan lagi,” katanya.

Budidaya rumput pakchong ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan biaya pakan ternak yang tinggi. Setidaknya di kelompok ternaknya ada 20 anggota dengan total memelihara 300 ekor kambing jenis boer dan dorper serta 16 ekor sapi jenis limosin. Ternak tersebut mulai dikenalkan dengan pakan rumput pakchong.

Advertisement

Baca Juga: Alhamdulillah… Para Peternak Dapat Dana Hibah dari Pemkab Karanganyar

“Nutrisi yang ada pada rumput pakchong lebih baik dari pada ampas jagung, ampas ketela pohon, bekatul, ampas kopi dan lainnya,” tuturnya.

Dikatakannya saat musim penghujan, harga pakan ternak cenderung mahal. Hal ini dikarenakan kandungan air yang berlebih pada rumput. Peternak pun mau tidak mau harus membeli pakan ternak pabrikan. Namun dengan budidaya rumput pakchong, peternak bisa menghemat ongkos pakan ternak tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif