SOLOPOS.COM - Layanan jemput bola potong rambut dilakukan Cuts Project Barber, Sragen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Datangnya pandemi Covid-19 berdampak kepada hampir ke semua unit usaha, termasuk jasa pangkas rambut barbershop. Namun, ada banyak pilihan untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Salah satunya dengan membuka layanan jemput bola seperti yang dilakukan salah satu barbershop di Sragen ini.

Barbershop di Sragen yang membuka layanan jemput bola itu adalah Cuts Project Barber. Usaha ini dirintis oleh Titis Dhedi Kurnia, 27, pada 2015. Di Sragen, barbershop ini buka di tiga lokasi berbeda, dan sebetulnya sudah membuka layanan haircut delivery sebelum terjadi pandemi Covid-19. Akan tetapi, pada saat itu layanan itu belum maksimal. Datangnya pandemi justru membuat layanan haircut delivery makin diminati.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pada awal terjadi pandemi, dampaknya terasa banget. Orang takut masuk ke barbershop karena khawatir tertular corona. Orang berpikir ruangan ber-AC itu jadi lokasi tumbuh kembang virus sehingga mereka tidak mau masuk barbershop,” ujar Titis kepada Solopos.com, Senin (16/11/2020).

Habis Dilantik, 2.271 Pengawas TPS di Sragen Segera Rapid Test

Berangkat dari persoalan itu, mau tidak mau Titis harus memaksimalkan layanan jemput bola. Melalui media sosial dan pesan broadcast via WhastApps, Titis mengumumkan bila Cuts Project Barber membuka layanan haircut delivery.

“Kami memiliki sembilan barberman yang bisa dipilih. Waktunya bisa disesuaikan dengan jadwal pelanggan. Alhamdulillah, sekarang banyak pelanggan yang memanfaatkan jasa haircut delivery ini. Salah satu pelanggan setia saya itu adalah Pak Raphael [Mantan Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo] sebelum pindah tugas ke Kendal,” ucap Titis.

Termakan Hoaks, Puluhan Remaja Nyaris Tawuran di Grogol Sukoharjo

Bisa Bangkit

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Cuts Project yang berlokasi di utara Pasar Krapyak biasa melayani 40-50 orang/hari. Sementara Cuts Project yang berlokasi di Tegalsari dan dekat SMAN 1 Sragen rata-rata bisa melayani 20-30 pelanggan/hari.

“Di masa pandemi seperti sekarang ini, ada penurunan jumlah kunjungan hingga 30%. Berkat layanan jemput bola, kami bisa bangkit. Kalau tidak seperti itu, susah untuk menutup biaya operasional mengingat biaya sewa kios juga mahal,” papar Titis.

Orang nomor satu di Bumi Sukowati, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, juga sempat berkunjung ke Cuts Project. Mbak Yuni mengapresiasi cara Cuts Project yang memaksimalkan layanan jemput bola demi tetap survive di masa pandemi Covid-19.

Kementan Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Riset dan Industrialisasi Produk Pangan

Cuts Project juga melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah persebaran Covid-19. Di depan pintu masuk, terdapat tempat cuci tangan untuk setiap tamu. Semua barberman juga selalu mengenakan masker atau face shield saat melayani pelanggan. Semua peralatan pangkas rambut juga selalu disterilkan dengan cairal alkohol dan penyinaran menggunakan sinar ultraviolet setiap hari.

“Mbak Yuni memberi semangat kepada pelaku UMKM seperti kami untuk bangkit di masa pandemi. Dia juga lupa berpesan supaya kami mau melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona,” ujar Titis.

Di sejumlah kesempatan bertemu dengan pelaku UMKM, Mbak Yuni memang selalu berpesan supaya mereka mau berinovasi dan kreatif dalam rangka menyiasati pandemi Covid-19. “Layanan home service itu adalah bentuk struggle [perjuangan] di masa pandemi. Jangan patah semangat di era pandemi. Semua harus berinovasi dan kreatif. Salah satu kunci sukses itu jangan mudah putus asa,” papar Mbak Yuni pada kesempatan itu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya