SOLOPOS.COM - Anggota Exalos Indonesia, Ninik Supriyanti, menunjukkan ular hijau ekor merah berukuran besar yang dievakuasinya di jalan Dusun Daleman RT 005 RW 006, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah yang sedang dilanda banjir, Jumat (23/12/2022) malam. (Ist/Exalos Indonesia)

Solopos.com, KARANGANYAR – Warga Daleman RT 005 RW 006, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah yang sedang disibukkan evakuasi banjir, Jumat (23/12/2022) malam, dibuat panik dengan hadirnya seekor ular hijau ekor merah dari air.

Warga lantas berusaha untuk membunuh hewan berbisa tinggi dan mematikan itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun upaya itu dicegah anggota Exalos Indonesia, Ninik Supriyanti, yang kebetulan sedang berada di lokasi untuk membantu evakuasi banjir.

Ular hijau ekor merah sebesar dua jari orang dewasa itu berhasil dievakuasi oleh Ninik tanpa dibunuh.

Baca Juga: Exalos Gunungkidul Evakuasi 10 Ular Hijau Ekor Merah dari Perkampungan

“Ular hijau itu muncul dari genangan air di jalan. Jadi ular itu keluar karena ada banjir,” ujar Ninik kepada Solopos.com, Jumat malam.

Ninik mengatakan, awalnya ia datang ke Dusun Daleman, Jaten tersebut untuk bergabung dengan sukarelawan lainnya mengevakuasi warga korban banjir.

Seperti diberitakan, pada Jumat siang hingga sore hujan deras mengguyur wilayah Soloraya mengakibatkan banjir di sejumlah tempat.

Baca Juga: Benarkah Panji Kebal Bisa Ular, Ini Pendapat Ketum Exalos Indonesia

“Awalnya saya datang untuk evakuasi warga. Lalu ada yang berteriak ada ular. Ada yang ambil kayu untuk membunuhnya tapi saya larang. Saya lalu evakuasi untuk dibawa ke Kantor Exalos Indonesia,” ujar Ninik yang saat dihubungi sekitar pukul 23.00 WIB masih berada di lokasi banjir.

Ninik menjelaskan, ular hijau ekor merah masuk golongan viper yang berbisa tinggi dan mematikan.

Orang yang digigit ular berkepala pipih itu bisa meninggal jika tidak mendapatkan pertolongan cepat.

Baca Juga: Breaking News! Tinggi Muka Air Bengawan Solo Naik, Sukoharjo Siap Siaga Banjir

“Saya tidak mbolehin dibunuh sebab meskipun sudah mati venomnya masih berbahaya untuk warga,” katanya.

Dilansir Solopos.com dari dlhk.jogjaprov.go.id, ular hijau ekor merah memiliki nama latin Trimeresurus albolabris.

Ia disebut juga dengan bamboo pit viper karena kebiasaannya berada pada rumpun bambu.

Baca Juga: Breaking News! Tertimbun Longsor, Warga Jenawi Karanganyar Meninggal Dunia

Ciri-ciri ular ini biasanya tidak terlalu besar, agak gemuk pendek, dan tidak begitu lincah.

Kepala tampak jelas menjendol besar, seolah-olah seperti seekor kodok yang tertancap di atas leher yang mengecil.

Memiliki lesung pipit (loreal pit) yang besar dan menyolok di belakang lubang hidung di depan mata.

Sepasang taringnya besar dan panjang yang bisa dilipat, terdapat di bagian depan rahang atas, tertutup oleh selaput lendir mulut.

Baca Juga: Tak Hanya Longsor, Genangan Air Juga Muncul di Banyak Lokasi di Karanganyar

Panjang ular jantan sekitar 60 cm sedangkan ular betina lebih panjang, sekitar 80 cm.

Ekornya pendek kecil, panjangnya sekitar 10-13 cm tetapi kuat memegang ranting yang ditempatinya.



Ular hijau ekor merah bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari namun tidak begitu lincah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya