SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Inspeksi mendadak (Sidak) daging basah atau daging glonggongan yang dilakukan Dinas Pertanian (Dispertan) Solo, kali pertama tahun 2010, Kamis (25/2), tanpa hasil. Dispertan hanya menjumpai sejumlah penjual daging yang masih berbaur dengan penjual barang-barang lain, terutama di pasar tradisional.

Berdasarkan data Dispertan, dari 41 pasar di Kota Bengawan, sebanyak 25 pasar di antaranya menjual produk daging. Dalam Sidak Kamis, Dispertan menyasar dua pasar yang selama ini dikenal menjadi tujuan utama suplai daging dari luar Solo, yaitu Pasar Legi dan Pasar Nusukan. Hasil pantauan Dispertan menyebut terdapat total tujuh lokasi yang menjadi sasaran Sidak daging basah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dispertan, Weni Ekayanti, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (25/2), mengatakan Sidak daging rutin digelar minimal tiga bulan sekali, dengan waktu insidental. “Untuk Sidak kali ini, tidak ada temuan daging basah. Semua baik. Kami melihat ini kenyataan positif, bahwa para pedagang daging mulai sadar akan pentingnya menjaga higienitas dagangannya,” papar Weni.

Selama ini, menurut data pihaknya, dalam sehari sekitar 500-700 kilogram (Kg) daging dari luar Solo, seperti Boyolali dan Sragen, masuk ke pasar tradisional di Solo. Pintu masuk daging dari luar itu, biasanya melalui pasar-pasar tertentu. Di antaranya, Pasar Legi, Pasar Nusukan, Pasar Harjodaksino, Pasar Kadipolo, Pasar Ledoksari dan Pasar Sidodadi. Di samping itu, kawasan Jagalan juga kerap menjadi sasaran Sidak Dispertan.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya