Soloraya
Sabtu, 3 Agustus 2013 - 08:47 WIB

SIDAK DAGING : Sabtu Pagi, Ada Cacing Hati di Pasar Kartasura

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto (kanan) mengecek kondisi daging sapi yang dijual salah seorang pedagang daging di Pasar Kartasura, Sabtu (3/8/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto (kanan) mengecek kondisi daging sapi yang dijual salah seorang pedagang daging di Pasar Kartasura, Sabtu (3/8/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)ging

Solopos.com, SUKOHARJO — Tim gabungan dari satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Sukoharjo menemukan cacing hati dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di Pasar Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (3/8/2013) pagi. Petugas meminta para pedagang tidak menjual hati sapi tersebut kepada konsumen.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Sabtu, tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo tersebut mulai melakukan pengecekan daging sapi sekitar pukul 03.30 WIB.

Lokasi pertama yang mereka tuju adalah deretan warung penjual daging sapi di sebelah selatan Pasar Kartasura.

Setelah mengecek beberapa penjual daging sapi, tim akhirnya menemukan hati sapi yang dipenuhi dengan cacing hati. Petugas kemudian mengimbau agar hati sapi tersebut tidak dijual kepada konsumen karena berbahaya bagi kesehatan.

Advertisement

“Kualitas daging sapi yang dijual para pedagang rata-rata bagus. Hanya ada sedikit yang semigelonggongan karena tingkat cairannya 40 persen. Seharusnya, daging kering ideal memiliki persentase 38 atau 39,” ujar Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetrinen (Keswan dan Kesmavet) Dispertan Sukoharjo, Ngatmini, kepada wartawan, Sabtu.

Selain menyoroti komoditas yang diperjual belikan, tim juga menilai tingkat kebersihan lokasi berjualan para pedagang. Tim menemukan beberapa pedagang yang hanya meletakkan daging dan tulang di lantai tanpa alas.

“Daging sapi itu mengandung protein tinggi sehingga cepat busuk kalau kebersihannya tidak terjaga. Kami menyarankan perlunya pembinaan masalah kebersihan,” kata Ngatmini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif