Soloraya
Senin, 21 November 2011 - 22:27 WIB

Sidak, Dewan temukan kejanggalan di SMPN 1 Grogol

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PEMERIKSAAN -- Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, Sriyanto memeriksa bangunan gedung baru laboratorium SMPN 1 Grogol saat inspeksi mendadak, Senin (21/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

PEMERIKSAAN -- Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, Sriyanto memeriksa bangunan gedung baru laboratorium SMPN 1 Grogol saat inspeksi mendadak, Senin (21/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Sukoharjo (Solopos.com)–Proyek pembangunan gedung laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA) SMPN 1 Grogol Sukoharjo diduga bermasalah.

Advertisement

Komisi III DPRD Sukoharjo yang pada Senin (21/11/2011) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi menemukan berbagai kejanggalan.

“Adonan semen untuk perekat batu bata sepertinya tidak ideal sehingga batu bata yang dipasang gampang lepas. Ini tentu berpengaruh terhadap kekuatan bangunan secara keseluruhan, sehingga tidak mustahil kalau tembok bangunan yang baru didirikan sekitar dua pekan lalu ada yang merekah dan miring,” ujar Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, Sriyanto didampingi dua anggotanya Mulyadi dan Katman.

Sriyanto menjelaskan, temuan itu didapat setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat. Karena beberapa dari mereka mengkhawatirkan kualitas bangunan yang nantinya dipergunakan untuk para siswa itu.

Advertisement

Guna memastikan informasi yang masuk kepadanya, Sriyanto langsung membuktikan laporan itu menuju ke lokasi.

Terkait persoalan ini Sriyanto menyarankan kepada tim teknis proyek, Edi Santoso segera melakukan perbaikan dengan cara membongkar tembok yang retak dan miring tersebut. Karena jika tidak dibongkar akan membahayakan banyak orang. Apalagi ruang ini digunakan untuk laboratorium.

Sedangkan tim teknis proyek pembangunan, Edi Santoso mengatakan, miringnya tembok bangunan proyek yang telah ditanganinya selama sekitar 2 pekan dan munculnya rekahan terjadi akibat hantaman angin kencang beberapa hari lalu.

Advertisement

Akibatnya gedung baru yang rencananya digunakan untuk laboratorium berukuran 15×10 meter dengan anggaran Rp 185 juta tersebut mengalami kerusakan.

(ian)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif