SOLOPOS.COM - Petugas gabungan melakukan inspeksi mendadak ke beberapa rumah makan yang diketahui menggunakan elpiji gas 3 kilogram di Sukoharjo, Rabu (13/12/2017). (Istimewa/Dinas PKUKM Sukoharjo)

Tim gabungan Pemkab Sukoharjo, Hiswana Migas, dan Pertamina mengadakan sidak elpiji 3 kg.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tim gabungan terdiri atas personel Polres Sukoharjo, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PKUKM) Sukoharjo, Hiswana Migas, dan Pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga kecamatan yakni Sukoharjo, Grogol dan Baki, Rabu (13/12/2017).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di tiga lokasi itu, tim gabungan menemukan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon digunakan di rumah makan, restoran, dan vulkanisir ban. Atas temuan itu, anggota tim melakukan upaya persuasif agar pemilik usaha mengganti gas melon ke Bright Gas isi 5,5 kilogram.

Kepala Dinas PKUKM Sukoharjo, Sutarmo, saat dihubungi Solopos.com, Rabu, mengatakan tahap awal tim melakukan edukasi kepada pemilik usaha untuk beralih penggunaan gas. “Tim langsung meminta pemilik usaha mengganti elpiji melon ke Bright Gas. Tadi ada restoran menukar enam tabung gas melon dengan dua tabung Bright Gas isi 5,5 kilogram,” jelasnya. (baca: Tim Pemkab Sukoharjo Sidak Elpiji Melon ke 2 Kecamatan, Begini Hasilnya)

Di lokasi usaha vulkanisir ban ditemukan 15 tabung elpiji melon kemudian diganti Bright Gas atau gas 12 kg. ”Pemilik usaha rumah makan bersedia mengganti tabung gas melon ke Bright Gas. Petugas akan terus memantau pemilik rumah makan tersebut jika tidak mau mengganti ke Bright Gas atau gas 12 kg akan diingatkan lagi. Apabila tetap membangkang diberi sanksi sesuai tingkat kesalahan,” ujarnya tanpa memerinci sanksi yang akan diberikan.

Mantan Kepala Satpol PP Sukoharjo ini menjelaskan sasaran sidak selain rumah makan juga usaha laundry dan vulkanisir ban. Menurutnya, unit usaha itu dikabarkan menggunakan gas melon sebagai bahan bakar untuk menyeterika ataupun mematangkan pembakaran ban.

“Salah satu pertimbangan penggantian gas melon ke Bright Gas di tiga sasaran itu karena usaha mereka termasuk usaha besar bukan mikro.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya