Soloraya
Kamis, 19 Juli 2012 - 14:45 WIB

SIDAK PASAR: Waduh, Daging Sapi dan Ayam Rendaman Beredar di Karanganyar!

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

KARANGANYAR — Daging sapi dan ayam rendaman berkadar air tinggi alias semi glonggongan masih beredar di Bumi Intanpari. Pedagang diduga melakukan praktik redaman untuk menambah bobot daging.
Advertisement

Hal ini ditemukan saat tim gabungan Pemkab Karanganyar yang dipimpin langsung Bupati Rina Iriani melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar tradisional, Kamis (19/7). Tim mulai menyisir dari Pasar Tegalgede dan dilanjutkan ke Pasar Jungke. Tim kemudian mengecek kadar air daging dengan menggunakan alat pengukur PH meter. Dari hasil pengecekan, tim menemukan sejumlah pedagang yang menjual daging sapi maupun ayam berkadar air tinggi melebihi batas normal.

“Kadar air normal 5-6. Tapi dari hasil pengukuran ditemukan daging sapi dengan kadar air sampai 6,5 dan daging ayam 6,9,” ujar petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Faturahman kepada Solopos.com. Menurut Faturahman, masih tingginya kadar air dalam daging sapi maupun ayam diduga biasa dilakukan pedagang untuk menaikkan bobot daging. Modusnya dengan merendam daging dalam air. Namun, dia menambahkan tingginya kadar air dalam daging sapi juga bisa karena proses penyembelihan hingga penjualan yang berjarak kurang dari enam jam. Sehingga kandungan air masih tinggi.

Faturahman mengatakan telah memberi peringatan kepada pedagang yang kedapatan menjual daging dengan kadar air tinggi. Pihaknya tidak melakukan penyitaan terhadap daging tersebut. “Konsumen hanya dirugikan saja kalau kadar airnya tinggi. Tidak sampai berpengaruh pada kesehatan kalau mengkonsumsinya,” jelasnya.

Advertisement

Pedagang daging ayam Pasar Jungke, Suharni membantah sengaja merendam daging ayam untuk menaikkan bobot daging. Dia beralasan daging direndam agar tetap terlihat segar dan bersih. “Jadi bukan untuk menaikkan bobot. Tapi biar kelihatan segar saja,” tuturnya.

Selain melakukan pengecekan pada penjualan daging, tim juga mengecek harga kebutuhan pokok. Bupati Rina Iriani meminta kepada pedagang untuk tidak berbuat curang dengan menaikkan harga kebutuhan pokok. Apalagi memanfaatkan momentum Puasa dan Lebaran. Bupati mengancam akan memberi sanksi tegas jika mendapati pedagang nakal. “Nanti akan kami tindak tegas kalau ada pedagang yang berbuat curang,” tegasnya.

Pemkab Karanganyar akan semakin mengintensifkan pengawasan perkembangan harga di pasaran. Pihaknya juga siap menggelar operasi pasar (OP) maupun pasar murah untuk membantu meringankan beban masyarakat dengan naiknya harga kebutuhan pokok.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif