SOLOPOS.COM - GANGGU HEWAN -- Seekor rusa Taman Balekambang bersama anaknya. Pergelaran SIEM di taman ini mengundang kekhawatiran sejumlah pihak yang mempertanyakan dampak negatifnya terhadap koleksi binatang di sana dan kondisi taman. (JIBI/SOLOPOS/ Burhan Aris Nugraha)

GANGGU HEWAN -- Seekor rusa Taman Balekambang bersama anaknya. Pergelaran SIEM di taman ini mengundang kekhawatiran sejumlah pihak yang mempertanyakan dampak negatifnya terhadap koleksi binatang di sana dan kondisi taman. (JIBI/SOLOPOS/ Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menilai pemindahan lokasi penyelenggaraan Solo International Ethnic and Contemporary Music (SIEM) dari Taman Balekambang dalam waktu tak sampai sebulan dari hari H hampir mustahil dilakukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepada wartawan di Balaikota Solo, Selasa (12/6/2012), Jokowi mengatakan SIEM merupakan event tingkat internasional yang terkonsep secara matang sejak jauh-jauh hari. Sejak awal, acara itu dipromosikan akan digelar di Balekambang. “Yang paling berat, itu sudah dipromosikan sampai ke luar negeri, bahwa SIEM tahun ini akan digelar di Balekambang. Kalau dipindahkan sekarang, berarti harus mengulang semua promosi itu. Lagipula, SIEM ini kan tematis. Penentuan tempat penyelenggaraannya pun sudah disesuaikan dengan temanya,” jelas Jokowi.

Kendati demikian, saat ditanya apakah hal itu berarti lokasi penyelenggaraan SIEM tak akan dipindah, Jokowi mengaku belum tahu. Hal itu masih akan dibicarakan lagi. Satu hal yang ditekankan Jokowi, sebenarnya penyelenggaraan SIEM di Balekambang akan bagus untuk mengedukasi masyarakat. “Masyarakat harus mulai dididik bahwa ketika masuk ke kawasan konservasi ya jangan menginjak-injak tanaman, dan sebagainya,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto mengatakan sebenarnya sebelum SIEM disetujui digelar di Balekambang, pihaknya sudah meminta panitia pelaksana membuat surat pernyataan bermaterai bahwa segala kerusakan yang terjadi akibat penyelenggaraan acara itu akan ditanggung oleh panitia. Pihaknya pun siap menggelar audiensi dengan berbagai kalangan masyarakat untuk memberi penjelasan.

“Hari ini kami juga sudah mengundang rapat sejumlah pihak, antara lain dari pusat kesehatan hewan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk menghimpun masukan dari mereka,” jelas Widdi. Sepakat dengan Jokowi, Widdi juga mengatakan penyelenggaraan acara itu di Balekambang juga akan bagus untuk pembelajaran bagi masyarakat. Diharapkan masyarakat akan lebih memperhatikan lingkungan.

“Panitia pelaksana nanti juga menyediakan 7.000 kursi sehingga penonton diharapkan tidak akan berkeliaran dan menginjak-injak tanaman atau mengganggu hewan, melainkan duduk rapi di kursi yang disediakan. Ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat,” terang Widdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya