SOLOPOS.COM - Forum group discussion (FGD) pengusulan Geoheritage Bayat digelar di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (1/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kawasan perbukitan di wilayah Kecamatan Bayat dan Wedi selangkah lagi menjadi geoheritage atau warisan geologi. Kondisi geologi perbukitan di Bayat dinilai unik lantaran ditemukan batuan tertua di Pulau Jawa.

Kabid Litbang Bappedalitbang Klaten, Muhammad Umar Said, mengatakan pengusulan kawasan perbukitan di Bayat menjadi geoheritage sudah dilakukan sejak 2020.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“FGD [forum group discussion] menjadi salah satu syarat menuju geoheritage. Hasil dari FGD nanti ada berita acara yang menjadi salah satu pengusulan ke Kemenkum HAM untuk ditetapkan menjadi geoheritage,” kata Umar saat ditemui di sela FGD pengusulan geoheritage Bayat di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (1/11/2022).

Umar menjelaskan Bayat memiliki kondisi geologi yang unik. Hal itu ditandai dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa.

Batuan tertua yang memiliki singkapan batuan metamof sebagai batuan dasar itu hanya terdapat di tiga lokasi di Pulau Jawa yakni Bayat, Kabupaten Klaten, Karangsambung, Kabupaten Kebumen, dan Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Karangsambung dan Ciletuh sudah ditetapkan menjadi geopark nasional.

Baca Juga: Batu Tempat Sunan Kalijaga Salat Subuh di Klaten Ini Jadi Petilasan

“Maka dari itu, dengan keragaman dan keunikan geologi yang dimiliki, Kecamatan Bayat layak ditetapkan sebagai salah satu geopark nasional yang bermanfaat bagi pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kepariwisataan,” kata Umar.

Menjadikan perbukitan Bayat sebagai geoheritage hingga geopark merupakan salah satu upaya mewujudkan program prioritas dalam RPJMD Klaten 2021-2022. Menjadi perbukitan Bayat sebagai geopark memiliki peran penting mendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang merupakan prioritas nasional.

Umar menjelaskan berdasarkan hasil verifikasi lapangan, geoheritage Bayat memilki 13 lokasi usulan. Hal itu terdiri atas 12 lokasi usulan di Kecamatan Bayat dan satu lokasi usulan di Kecamatan Wedi.

“Dari titik geoheritage ini sudah dikondisikan dengan sudah disetujui pemilik lahan, baik masyarakat, Perhutani, dan kades. Ini agar titik geoheritage dapat dilindungi dan dikembangkan menjadi geoheritage yang harapannya nanti berproses menjadi geopark,” kata Umar.

Baca Juga: Asale Desa Kebon Klaten, Dulu Perkebunan Keraton Solo

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Pemkab memberikan perhatian khusus terhadap kawasan geoheritage Bayat. Kawasan itu menjadi bentang alam dengan kondisi geologi yang unik dan wajib dijaga kelestariannya.

“Jangan sampai anak cucu nanti hanya mengenal geoheritage Bayat dari buku. Oleh karena itu, saya mengajak semua stakeholder, akademisi, pemilk lahan ikut serta mendukung pengembangan dan pelestarian geoheritage Bayat,” kata dia.

Mulyani mengatakan dari informasi yang dia terima, di Bayat ditemukan batuan tertua di Pulau Jawa yang berumur 98 juta tahun.

”Oleh karena itu, kawasan geoheritage Bayat diusulkan menjadi salah satu geopark nasional. Selain itu, di Kecamatan Bayat didukung dengan potensi wisata alam dan budaya yang sangat melimpah. Dengan semua dukungan tersebut, menjadi sangat penting peran serta seluruh stakeholder dalam penetapan Geopark Bayat,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya