SOLOPOS.COM - Kendaraan antre melintasi perlintasan kereta api (KA) simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (24/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, akan sering ditutup selama Juni-Juli untuk pembuatan detour track sebagai bagian proyek rel layang. Hal ini tentu akan berdampak besar terhadap masyarakat yang biasa melintasi kawasan tersebut untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Para pengguna jalan harus mulai berpikir jalur alternatif ketika akan masuk atau keluar Solo dengan mengindari Simpang Joglo. Salah satu jalan alternatif yang menjadi pilihan utama sejumlah pengguna jalan tersebut yaitu jalan tol.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain lebih cepat sampai tujuan, lewat jalan tol untuk menghindari Simpang Tujuh Joglo Solo saat ditutup juga lebih murah dari sisi biaya. Seperti disampaikan warga Perumahan Graha Mitra Berseri (GMB) Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Hari Sarbowo.

Menurutnya, untuk mobil atau truk besar dari utara yang akan masuk ke Solo lebih baik mengambil jalur tol. “Masuk dari Pintu Tol Gondangrejo dan keluarnya di Pintu Tol Klodran atau Kebakkramat,” tuturnya kepada Solopos.com, Kamis (2/6/2022) pagi.

Sedangkan opsi lainnya dari Jl Kolonel Sugiyono mengambil jalur Jl Kerinci hingga daerah Kelurahan Mojosongo. Hari mengaku beberapa waktu terakhir lumayan sering menggunakan jalan tol dengan masuk di Pintu Gondangrejo.

Baca Juga: Simpang Joglo Solo Akan Ditutup Untuk Pembuatan Detour Track, Kapan?

Dari situ dengan mengarah ke barat dan keluar di Pintu Tol Klodran. “Biasanya relatif murah, hanya Rp3.000,” ujarnya. Biaya sebesar itu menurutnya sepadan dengan efisiensi waktu yang ia dapat dari mengambil jalur tol.

Jam-Jam Padat

Selain itu ia menilai penggunaan bahan bakar mobilnya juga akan membengkak bila terjebak kemacetan di Simpang Tujuh Joglo Solo. “Sama saja soal biaya tol Rp3.000. Kalau lewat Simpang Joglo dan terjebak macet ya penggunaan bensinnya lebih boros,” katanya.

Ia menambahkan biasanya arus lalu lintas di Simpang Joglo padat pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB dan 11.00 WIB hingga 13.00 WIB. Sementara untuk sore hari biasanya kepadatan arus lalu lintas terjadi dari pukul 16.00 WIB sampai 17.30 WIB.

Baca Juga: Pekerjaan Rel Layang Simpang Joglo Dimulai, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Kepadatan arus lalu lintas pada waktu-waktu itu, menurut Hari, karena merupakan jam berangkat dan pulang kerja warga. Penuturan senada disampaikan Saptoto, warga Perumahan GMB Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar.

Bapak dari satu anak itu sering mengantar jemput istrinya yang bekerja di The Sunan Hotel melalui jalan tol Gondangrejo ketimbang Simpang Tujuh Joglo di Banjarsari, Solo. Setelah melalui jalan tol, Saptoto dan istri keluar di Pintu Tol Klodran.

“Kalau lewat Simpang Joglo sering macet. Jadi saya dan istri pilih lewat jalan tol saja. Lagian biayanya lebih murah, hanya tambah Rp3.000 bisa sampai kota,” urainya.

Baca Juga: Parah! Kemacetan Simpang Joglo Solo Totalnya Bisa sampai 7 Jam Sehari

Saptoto mengatakan dengan mengambil jalur tol dirinya dan istri juga bisa lebih cepat sampai tujuan. Ketika melalui Simpang Joglo dia butuh waktu 20 menit hingga 25 menit untuk bisa sampai The Sunan Hotel Solo Jl Ahmad Yani.

Tapi bila mengambil jalur jalan tol dia hanya butuh waktu sekira 10 menit untuk sampai The Sunan Hotel Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya