SOLOPOS.COM - Relawan Tim Siaga Desa mengevakuasi kelompok rentan (lansia) di wilayah KRB 3 Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, dalam simulasi evakuasi, Selasa (26/4/2022). (boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menggelar simulasi evakuasi mandiri di kawasan rawan bencana (KRB) II dan III di Desa Klakah dan Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Selasa (26/4/2022).

Simulasi dilaksanakan sebagai bentuk persiapan awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi sekaligus sebagai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 di Kabupaten Boyolali. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Widodo, mengatakan secara umum masyarakat di KRB II dan III telah mengetahui alur dan SOP evakuasi mandiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sudah siap sudah mandiri. Bahkan sehari hari digilir untuk mengontrol langsung bagaimana keadaan gunung Merapi sehingga apabila sewaktu-waktu ada informasi ada perintah untuk melakukan evakuasi warga sudah siap melakukannya,” terang Widodo seperti dikutip dari laman boyolali.go.id, Kamis (28/4/2022).

Dalam simulasi itu, peningkatan aktivitas Gunung Merapi menjadi Awas disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kepada BPBD Kabupaten Boyolali. Informasi tersebut itindaklanjuti dengan perintah evakuasi bagi warga yang tinggal di KRB II dan III di Desa Klakah dan Tlogolele, Kecamatan Selo.

Para relawan yang tergabung dalam Tim Siaga Desa langsung sigap melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan antara lain kaum penyandang disabilitas, warga lansia, ibu hamil, dan anak balita untuk menuju titik evakuasi yang selanjutnya menuju tempat pengungsian.

Baca juga: Ikuti Simulasi, Warga Balerante Teringat Dahsyatnya Erupsi Merapi 2010

Sementara masyarakat lainnya secara mandiri mengevakuasi diri menuju titik evakuasi dengan membawa tas siaga bencana berikut dengan surat surat berharga maupun dokumen penting.

Cek Kesehatan

Di titik lain, para relawan mengevakuasi hewan ternak untuk ditempatkan di kandang di lokasi pengungsian. Sesampainya di tempat pengungsian, para pengungsi melakukan cek Kesehatan untuk memantau kondisi masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.

Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengungkapkan kegiatan simulasi evakuasi mandiri di wilayahnya melibatkan dua orang penyandang disabilitas, dua orang lansia, dua ibu hamil, tiga anak balita, masyarakat 100 orang dan hewan ternak sebanyak 20 ekor berjalan lancar.

“Warga di Dusun Sumber dan Bakalan yang berjumlah 1.400 jiwa ini telah siap apabila erupsi Gunung Merapi terjadi. Jadi dengan adanya kegiatan seperti ini bisa mengingatkan kembali, lebih sigap lagi tentang menghadapai erupsi Merapi jika terjadi,” katanya.

Baca juga: Jasa Ekspedisi di Boyolali Kebanjiran Order Paket, Isinya Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya